Tertunduk lesuh Anak Manusia
Gemulai Jiwa-Nya tak memberontak setiap siksa
Dibiarkan tubuh yang terlihat mulus bagai kulit balita
Tetap tak merontak saat cakaran cambuk semakin dalam
Tetap bertahan dalam setiap tetes darah yang berjatuhan
Tubuh itu tak lagi utuh
Bilur-bilur luka menghiasi tubuh-Nya yang lusuh
Bukan mahkota berlapis berlian yang Ia dapatkan
Tapi mahkota duri yang membuat kepala-Nya tercakar perih
Dipaksa pakai sembari raut-Nya diludahi
Diolok-olok dan ditertawai dengan keji
Tak puas tubuh itu disiksa
Ia digiring keluar kota menuju Kalvari
Tiga kali la jatuh
Tubuh itu terhempas di atas kerikil berbatu
Bukan saja tercukur luka
Kulit itu dibalut abu yang tak lagi serupa layaknya manusia
Darah yang suci itu rela luruh
Demi menghapus jejak-jejak dosa
“Eloi… Eloi… Lama Sabakhtani”, kata-Nya lirih
Dengan sedikit menahan perih… Ia berujar “Ya Bapa… ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”…
Nyawa itu terlepas dari tubuh yang tak lagi utuh
Masihkah kau mencintai-Nya dengan ragu?
Masihkah kau ingin melukai-Nya dengan dosa?
Atau menutup telinga dari setiap jerit tak kala tubuh-Nya disesah?
Menutup mata dari tubuh yang terhempas di antara pangkuan alam yang kejam
Kini Yesus seakan masih juga dihukum mati, wafat, dan tergantung pada Salib
Dosa-dosa dunia telah kembali membunuh Putra Allah
Dan dosa-dosa itu masih terus membunuh anak-anak Allah yang lain
Penderitaan Yesus berlangsung terus
Dalam penderitaan sesama kita yang menderita
Di mana-mana terdapat kehausan akan keadilan
Kelaparan akan persamaan hak
Kerinduan akan kebersamaan
Kita menyaksikan kejahatan yang menggerogoti ikatan dan rasa persaudaraan dalam kehidupan keluarga
Antara kelas-kelas sosial, di dalam hubungan bangsa, dan di dalam hubungan antar sesama
Di tengah keadaan itu… dengarkanlah Sabda Allah
Karena dia ingin hatimu tak membeku
Dia ingin kau mencintai-Nya tanpa sedikit ragu
Ini darah demi tubuhmu suci kembali
Ini luka demi membuktikan cinta yang tiada dua
Dan tubuh yang tak lagi utuh itu bertanya,
“Masihkah kau mencintai-Nya dengan ragu?”
Reporter: Ricky Anyan