FLOBAMORA-NEWS.COM, Kupang – Sejumlah mahasiswa dan Wahana lingkungan hidup (Walhi) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi unjuk rasa terkait endemik kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumba Timur yang telah merengut nyawa 18 orang.
“Dari Catatan Walhi sudah 18 orang meninggal, akibat DBd, dan 800 lebih yang terserang DBD,” kata Ketua Walhi NTT, Umbu Wulang Tanamaahu Paranggi saat aksi unjuk raaa di DPRD NTT, Rabu, 13 Maret 2019.
Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten di NTT yang mengalami tingkat keparahan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) paling tinggi.
Berdasarkan hasil riset di tiga Rumah sakit di Kota Waingapu, ibu kota Sumba Timur menyebutkan sejak 1 Januari 2019 sampai 23 Februari 2019 sudah mencapai 460 pasien diserang DBD yang ditangani oleh ketiga RS tersebut.
Pada Maret 2019 penderita DBD di Sumba Timur mencapai 585 kasus. Hingga kini penularan virus dengue di Sumba Timur semakin hari kian bertambah parah dan belum diselesaikan dengan baik oleh pemerintah daerah.
“DBD sudah menjadi kejadian luar biasa (KLB), namun masih ditangani secara biasa-biasa saja oleh pihak pemerintah daerah,” tegasnya.
Karena itu, mereka menuntut meminta Gubernur NTT untuk segera turun ke Sumba Timur melihat dan mengambil sikap tegas terkait persoalan DBD yang hingga saat ini belum selesai.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.