Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Warkop Rindu-Tempat Nongkrong Di Pinggiran Pantai Pasir Panjang

Avatar photo

Kota Kupang, flobamora-news.com – Beragam tempat nongkrong hadir dan bermunculan warnai aktifitas masyarakat di Kota Kupang, Salah satunya Warung Kopi (Warkop) Rindu di pinggiran Pantai Pasir Panjang.

Warkop Rindu berada tepat di belakang Pasar Ikan Felaleo-Pasir Panjang, didirikan sejak 3 (tiga) Bulan lalu, tepatnya Maret 2018, Warkop Rindu menawarkan konsep nongkrong sederhana di pinggir pantai namun mengesankan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Berbekal urukan dan tumpukan Pasir serta kerikil laut, pinggiran Pantai disulap menjadi tempat nongkrong asyik dan sederhana namun berkesan. Hanya dengan meja dan kursi dari bekas keler (kotak Kayu penyinpanan minuman), Warkop Rindu ditata dengan sentuhan apik.
Di Lokasi tersebut para pengunjung dimanjakan dengan suasana pantai pasir panjang dan suguhan sunset/matahari terbenam yang indah.

Baca Juga :  Parade 1001 Kuda & Festival Tenun Ikat Tanah Humba

20180701 233238 435x960

Pengelola Warkop Rindu Moly Pello, Saat ditemui dan diwawancarai oleh beritaflobamora.com mengatakan bahwa ide awal membuat Warkop Rindu untuk menghidupkan kembali Pasar Ikan Felaleo yang berlokasi di samping Hotel Sotis Pasir Panjang Kota Kupang.

“Ya awalnya Kami hanya duduk saja sepulang menangkap ikan dengan Perahu Rindu, lalu saya dan Carlo (teman berusaha) muncul ide mendirikan Cafe sekalian menghidupkan kembali Pasar Ikan Felaleo ini, karena saat Ini hanya ada 2 (penjual) ikan saja yang menggunakan pasar ini “, jelas Moly

Baca Juga :  2500 Penari Warnai Pembukaan ETMC 2019

“Namun berkembang ide untuk membuat sebuah tempat nongkrong yang santai disini (Pasir Panjang) “, terang Moly.
Saat ini Warkop Rindu juga menawarkan Nonton Bareng Moto GP dan Piala Dunia 2018.

20180701 233310 448x924

Salah satu pengunjung Warkop Rindu, Osa Amalia asal Bandung, mengaku sangat suka dan menikmati suasana dan sensasi laut.

“Awalnya saya kira hanya sebatas Pasar Ikan namun setelah turun ke pantai dan duduk disini, baru tahu kalau ada semacam Cafe disini “, jelas Osa.

“Bagus banget, soalnya di Bandung gak ada laut seperti ini dan baru pertama kali kesini“, kata Osa dengan takjub. (*/dure)