KUPANG, Flobamora-news.com – Masih banyak permasalahan terkait penataan, pengelolaan dan penyelamatan arsip. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mengakui kondisi kearsipan di NTT kurang menggembirakan.
“Kita butuh data arsip autentik guna menjamin terselenggaranya pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan secara bertanggungjawab”, terang Frans Lebu Raya, saat meluncurkan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) E-Arsip di NTT, bertempat di Hotel Swiss Belin Kristal, Kupang, Selasa/15 Mei 2018.
Puncak peringatan Hari Kearsipan Nasional ke 47 tahun 2018, mengangkat tema “Arsip Sumber Informasi Autentik dan Terpercaya, Arsip Yes! Hoaks No!”. Kegiatan peringatan ini dirangkai dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), bertajuk “Implementasi SIKD dalam Mendukung Gerakan Tertib Arsip”.
Hadir dalam rakornas tersebut, masing-masing, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan, Kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syarif Bando, Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana – Kementerian PAN-RB, Staf Ahli Mendagri dan sejumlah Bupati dan Walikota di Indonesia. Sedangkan peserta rakornas, mengikutsertakan Kepala Dinas Kearsipan provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.