Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kematian yang Menghidupkan

Avatar photo
IMG 20181109 WA0003 1

TTU flobamora-news.com, Yulianti B Silla merupakan seorang anak berusia 5 tahun Warga Desa Manunain A Kec. Insana Kabupaten TTU yang pada hari Selasa tanggal 17 April 2018 sekitar pukul 12.30 Wita hendak menyebrang jalan di depan rumahnya jalan jurusan Atambua – Kefa di tabrak sepeda motor DH 3283 CG.
Akibat dari kecelakaan ini Yulianti harus menjalani perawatan awal di Klinik St. Elisabeth Kiupukan kemudian di rujuk ke RSUD Kefamenanu dirawat 2 hari kemudian pada hari Kamis Pukul 07.20 Wita tanggal 19 April 2018 Meninggal di RSUD Kefamenanu.

Pada hari Kamis Sore kami melakukan survey kebenaran Kasus Kecelakaan dan Kebenaran Ahli Waris di rumah duka tempat Jenasah Yulianti di semayamkan di Desa Manunain A Kec. Insana Kab. TTU.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Yulianti merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara dari pasangan suami istri Dominikus David Silla dan Veronika Seu. Yulianti lahir pada tanggal 29 September 2012. Usia saat meninggal 5 tahun 6 bulan 22 hari serta belum bersekolah.

Karena Yulianti masih berumur 5 tahun dan belum menikah maka ahli waris diserahkan ke orang tua. Pak Dominikus David Silla atau Ibu Veronika Seu. Kami melakukan wawancara kepada kedua orang tua saat itu.

Keluarga merekomendasikan ahli waris diserahkan ke Ibu Veronika Seu dengan argumentasi bahwa Pak Dominikus David Sila sedang sakit dan tidak dapat beraktivitas keluar rumah.

Baca Juga :  Ditjen Kuathan Kemhan RI Adakan Sosialisasi Dua Permenhan

Ketika kami melakukan konfirmasi langsung ke Pak Dominikus, beliau mengisahkan tentang sakitnya. ternyata Pak Dominikus menggalami penyakit Epilepsi dan tidak dapat beraktivitas berat dan dalam waktu 3 tahun terakhir lebih banyak menghabiskan waktu untuk istirahat di rumah

Profesi tukang batu ditinggalkan untuk beristirahat dan berusaha untuk menyembuhkan sakitnya. Ibu Veronika Seu ditetapkan sebagai ahli waris penerima dana Santunan kematian Yulianti. Menurut kami sama saja entah itu diserahkan ke Ayah atau Ibu sepanjang tidak ada masalah diantara kedua orang tua.

Pada tanggal 20 April 2018 santunan meninggal dunia Yulianti B Silla sebesar Rp. 50.000.000 ( Lima puluh juta Rupiah) dan Biaya Perawatan di Klinik St. Elisabeth Kiupukan sebesar Rp. 271.000 ditransfer tanggal 24 April 2018 ke rekening BRI Ibu Veronika Seu Sedangkan biaya perawatan selama 2 hari di RSUD Kefamenanu Jasa Raharja Bayarkan kepada pihak RSUD Kefa sebesar Rp. 736.649. karena Yulianti di dirawat secara gratis di RSUD Kefa dan RSUD Kefa menagih kepada Jasa Raharja.

Bangunan Hijau Yang Menarik Perhatian.

Melintasi Jalan Negara Jurusan Atambua – Kefa saya di tertarik dengan bangunan baru berwarna hijau yang berdiri di sisi kiri jalan dari arah atambua. Pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2018 saya ingin memastikan maka mobil saya parkir tepat di depan bangunan tersebut dari dalam mobil saya melihat Ibu Veronika berdiri di belakang etalase dan tersenyum menyambut kedatangan kami.

Baca Juga :  Kisruh Dualisme Persena Nagekeo, Begini Saran Asprov PSSI!

Sambil menjabat tangan ibu Veronika saya menyapa dan menanyakan tentang kesehatannya dan beliau menyapaikan sehat tetapi selalu memikirkan anaknya Yulianti. Seperti mengetahui keingintahuan saya melihat ekspresi saya yang tertarik melihat bangunan dan etalase serta semua yang serba baru dalam bangunan Ibu Veronika menjelaskan Dana Santunan di gunakan untuk biaya acara mulai dari penguburan, Pembuatan Kubur dan sisa dana Santunan Jasa Raharja dipakai untuk buat Kios, Terlalu cepat Ibu Veronika mengaku sebelum saya bertanya tetapi itulah kenyataan yang saya dapati hari ini.

Saya teringat anak kecil yang berbaring kaku diatas tempat tidur dibungkus selimut Timor saat saya memasuki rumah ini dan saya menanyakan letak kuburan anaknya. Ibu Veronika menginformasikan kuburan anaknya di belakang rumah. Saat itu saya minta untuk diantar saya ingin berziarah ke makam pahlawan kecil menurut versi saya ini.

Saat di belakang rumah kami bertemu Pak Dominikus yang sedang membersihkan daun lontar,saya menyapa dan kami bersama berjalan menuju makam Yulianti. Cukup lama kami bercerita di atas makan Yulianti.

Baca Juga :  Pembangunan Puskesmas Weliman Lokasinya Harus Benar dan Tidak Bermasalah

Saya melihat hal yang berbeda ketika bertemu kedua pasangan suami istri ini. Karena Pak Dominikus yang lebih antusias bercerita tentang anaknya Yulianti, rumahnya yang terbakar di Kefa, sakitnya sampai dengan Usaha – usaha yang dibangun dari uang Dana Santunan.

Dari semua cerita ini saya lebih tertarik dengan cerita Pak Dominikus tentang keahliannya beternak ayam kampung karena pernah mendapat pelatihan dari Dinas Peternakan Kabupaten dan rencananya daun lontar yang dibersihkan untuk membuat kandang ayam kampung yang akan di ternaknya serta keinginan untuk kembali menghidupkan usaha jual bensin eceran yang telah macet serta usaha jual minyak tanah

Hidup dengan 7 orang anak dan istri dirumah mertuanya dan profesi tukang batu yang ditinggalkan Pak Dominikus karena sakit menyebabkan ekonomi keluarga terpuruk.
Himpitan Hidup serta semangat berusaha dari Pak Dominikus dan Ibu Veronika membuat mereka bijaksana dalam mengelolah dana santunan yang diberikan Jasa Raharja atas kematian Putri tercinta Yulianti.

Rest In Peace Yulianti Pahlawan Kecil bagi keluarga , Orang tua mu telah menemukan cara mengenang kelahiran dan kematian mu dengan tetap menjaga motivasi berusaha sehingga tetap survive. Dana Santunan yang diberikan Jasa Raharja sebagai perlindungan dasar telah dipakai untuk membangun usaha guna menghidupi keluarga mu. ( KPJR Belu).