Lebih lanjut Barius mengatakan, Pemda Malaka khususnya Kepala Dinas PKPO, perlu memikirkan program yang Out Of The Box, untuk mengakselerasi kualitas dan kapasitas guru dan memberikan jaminan fasilitas kerja yang layak untuk para guru, jaminan hidup yang layak untuk guru bekerja full time dalam mendidik siswanya.
“Permasalahan guru honorer yang saat ini dihadapi adalah masalah gaji yang sedikit dan lama durasi untuk mencairkannya, seperti jeritan guru honorer di SDN Oevetnai karena tidak digaji selama 3 tahun. Jika persoalan ini dibiarkan makin lama maka akan merugikan guru honorer seperti yang di alami saat ini, di SDN Oevetnai yang gajinya ditahan hingga 3 tahun lamanya. Ini adalah hal yang paling menyedihkan dan harus di perhatikan secara serius”, tegas Barius.
“Melihat dari masalah ini maka kami mahasiswa asal Malaka yang bergabung dalam Ikatan Mahasiswa Malaka (IMMALA) Kupang meminta dengan tegas kepada pemda Kabupaten Malaka untuk segera menyelesaikan masalah gaji guru honorer yang di tahan begitu lama, karena kami menilai bahwa ada ketidakadilan yang sedang diperlihatkan sehingga masalah ini dibiarkan berlarut-larut”, ungkap Anton Bisik.