Kejam, Guru SMK di Betun Hukum Siswa Hingga Luka Robek di Lutut

Sementara itu Kepala Sekolah SMK St.Wilibrodus Betun. Wihelmus Seran ketika dikonfirmasi menyatakan, yang dilakukan guru tersebut, karena menindaklanjuti aturan yang telah disepakati bersama orang tua/wali siswa saat awal tahun.

“Jadi ini aturan yang telah disepakati bersama antara guru, siswa, dan juga orang tua, saat rapat diawal tahun”, jelas Seran.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Pendidikan itu biasanya yang begini pembinaannya. Mungkin berlutut terlalu lama, dan itu anak juga tidak terbuka, seharusnya dia beritahu, bahwa lututnya sedang sakit dan tidak bisa berlutut, sehingga guru bisa berikan sanksi lain. Biasanya sanksi kepada siswa disekolah yang ia pimpinan ini, kebanyakan sanksi menyiram bunga di sekeliling sekolah, atau bersihkan toilet”, kata Seran.

Baca Juga :  Presiden Imbau Masyarakat Tak Terpancing Hoaks Medsos Terkait Demonstrasi Wamena

“Kebanyakan kita beri sanksi siram bunga di halaman sekolah atau berikan WC dan sanksi yang ringan”, ujarnya

Dia mengaku, ini pelajaran sehingga kedepan harus beri sanksi yang tidak boleh berat bagi siswa. Ini pengalaman bagi kami, untuk kedepan kami lebih ringan lagi membina anak”, tutupnya.