Salah satu dari ketiga aktivis, Okto Ariana menyampaikan, aksi kami adalah aksi spontan dan ini bentuk rasa solidaritas dan keprihatinan kami terhadap kawan yang mengalami ketertindasan dari aparat kepolisian kami juga secepatnya akan melayangkan surat audiensi kepada KAPOLDA NTT.
Sementara itu Kordinator Lapangan, Nus mengatakan, negara ini sedang dalam kondisi yang tidak aman-aman saja, suara dibungkam, politisi dan pemerintah berkompromi secara sewenang-wenang untuk menggolkan kepentingannya tanpa memikirkan nasib rakyat.
“ Kemana Negara ini memikirkan nasib bangsa ini saudara-saudara. Apalagi pihak kepolisian yang secara sewenang-wenang melakukan tindakan kekerasan terhadap aksi mahasiswa di berbagai daerah. Apabila kepolisian terus melakukan tindakan represif terhadap aksi Mahasiswa, maka kami tidak tinggal diam dan terus melakukan aksi yang besar-besaran. Negara ini adalah Negara demokrasi, aturan mesti ditegakkan seadil-adilnya. Nasib kami terus ditindas dengan cara yang keji”, tegas Nus.
Maka dengan ini kami menyatakan sikap :
Negara harus bertanggungjawab atas 90 Mahasiswa di Jakarta yang telah dihilangkan dan 2 Mahasiswa di Sulawesi Tenggara yang dengan sengaja ditembak oleh aparat kepolisian.
Mendesak presiden Jokowi untuk mencopot MENKOPOLHUKAM