Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Indra Bilang 23 Pemilik Klub Yang Teken KLB Askab Tidak Paham Aturan

Reporter : Sevrin Editor: Redaksi
IMG 20231009 082657
Ketua Askab PSSI Nagekeo Natalis Indrayub Mere Yua, photo ist.
Nagekeo, Flobamoranews.com— Ketua Askab PSSI Nagekeo Natalis Indrayub Mere Yua buka suara terkait wacana Kongres Luar Biasa yang diinisiasi oleh 23 klub anggota Askab. Indra bilang, delapan dalil tuntutan KLB membuktikan bahwa mereka sungguh tidak paham aturan.

Indra bahkan menyebut Kanis Laking, Novi, Silvester Loye, Tjeme Wilibrodus, Isak Tonga dan kawan-kawannya ini sedang berdongeng, mengarang cerita yang sebenarnya tidak sesuai regulasi sebagaimana termaktub dalam statuta. “Semua berdasarkan statuta dan aturan 10 tahun lalu tidak bisa dibawa sampai hari ini, setiap tahun pasti ada update aturan” ungkap Indra melalui sambungan telepon Rabu 18/10.

Pemilik klub Nirwana FC ini pun lantas membantah semua tudingan yang dipaparkan 23 Klub yang sudah menandatangani kesepakatan digelarnya KLB. Terkait dengan pernyataannya yang menyebut Persena ilegal Indra tidak menampik. “Benar saya mengatakan persena ilegal maksudnya bahwa, persena belum berbadan hukum dan bukan anggota Asprov maupun anggota PSSI pusat” jelas Indra.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sesuai dengan statuta 2019 (pasal terlampir) bahwa anggota PSSI harus berbadan hukum dan ditetapkan di kongres. Selanjutnya, menyangkut keikutsertaan persena di soeratin di ende dan ETMC Lembata sudah menyalahi aturan, karena sebagai Ketua Askab Dia mengakun tidak pernah merekomendasikan persena untuk ikut Soeratin Ende maupun ETMC Lembata.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI ke-74, Polres Belu Bersama Instansi Lain Amankan Lomba Gerak Jalan

Kemudian terkait tudingan yang menyebutkan Askab tidak pernah melaksanakan Kongres tahunan sejak tahun 2021itu tidak benar. “Saya terpilih jadi ketua Askab tanggal 30 Oktober 2021. Tahun 2022 kita melaksanakan kongres biasa tahunan, datanya masih ada, bahkan ada videonya. Untuk kongres tahunan tahun 2023 kita akan adakan bulan Desember” ujar Indra.

Selanjutnya soal Ketua Askab PSSI Nagekeo sejak tahun 2021 tidak melaksanakan rapat koordinasi bersama exco dan pengurus Askab dalam mengambil keputusan-keputusan dalam urusan persepakbolaan di Kabupaten Nagekeo Indra mengatakan bahwa “Menurut saya pernyataan ini tidak membutuhkan jawaban, karena judulnya gabungan klub-klub, masa tanyanya soal rapat Exco, jarusnya anggota Exco yang bertanya dan saya juga sebagai Ketua Exco” terangnya.

Baca Juga :  Mitos ETMC 2019: Lapangan Besikama Menjadi Momok Bagi Dua Tim Belu

Soal pungutan liar, Indra juga menyebutkan bahwa itu tidak benar. Uang pendaftaran liga Askab sudah diambil kembali oleh sebagian besar klub. Terkait dengan uang itu Dia juga mengaku sudah umumkan di WAG bagi yang blm mengambil uangnya silahkan sampaikan.

“Kalaupun masalah ini yang dipersoalkan, harusnya nanti disampaikan di kongres nanti, kita punya komisi audit internal, bukan melakukan gerakan atau bangun opini liar di medsos. Mereka paham berorganisasi atau tdk?” tanya Indra.

Soal komunikasi, antara Askab dan Persena, Indra bingung, komunikasi apa yang dimaksud, sebab PSSI berkomunikasi dengan anggotanya. Dalam hal ini Askab yang katanya punya komunikasi buruk dengan Persena. “Persena yang mana? Setau saya persena itu diurus Askab dan Saya ketua persena, mereka ini siapa? Saya harus berkomunikasi dengam mereka” ungkap Indra bingung.

Baca Juga :  Lomba Grasstrack Sepeda Pemuda Terobos Kelapa Lima Diapresiasi Goerge Hadjoh

Kemudian soal Persena yang merupakan Club milik masyarakat Kabupaten Nagekeo yang mana setiap kali mengikuti turnamen selalu dibiayai melalui APBD Nagekeo. Ketua Askab disebut tidak mampu melakukan komunikasi baik dengan pihak terkait seperti Koni maupun Dinas Pora selaku Dinas teknis yang berdampak pada ketersediaan anggaran dana hibah dari Koni ke Persena untuk pembiayaan event.

“Dari pernyataan diatas membuktikan bahwa mereka kurang membaca jadinya tidak paham aturan, di undang-undang keolahragaan (terlampir) dana hibah itu diberikan ke induk cabang olahraga, induk cabang olahraga itu Askab bukan persena persena ini di bawah naungan Askab, ngerti tidak mereke ini” ungkap Indra. (***)