Oleh: Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST., MT., D.Min
(Guru Besar Universitas Pelita Harapan)
JAKARTA, Flobamora-news.com –
Sejak Presiden Joko Widodo menghimbau untuk seluruh rakyat Indonesia merespon Revolusi Industri 4.0, sektor industri konstruksi juga tentunya akan merespon serius akan hal ini. Namun, perlu dimengerti Revolusi Industri 4.0 pada awalnya berbasis “manufaktur”, sedangkan industri konstruksi berbasis “jasa”. Sehingga ada keunikan yang harus dipahami ketika mengimplementasikan “semangat Revolusi Industri 4.0” ke dalam bisnis jasa konstruksi di Indonesia. Mencermati sejarah Revolusi Industri 1.0 di tahun 1784 yang berbasis Mechanical Production, Revolusi Industri 2.0 di tahun 1870 yang berbasis Mass Production,
Revolusi Industri 3.0 di tahun 1969 yang berbasis IT dan Elektronik, Revolusi Industri 4.0 di yang dimulai tahun 2011 berbasis Cyber Physical System-Internet of Things (IoT)-Artificial Intelligence-Big Data, menekankan pentingnya “keterhubungan, integrasi, dan kecepatan” berbagai informasi dan project delivery system.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.