Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Industri Konstruksi Indonesia 4.0 : Tantangan dan Solusi

Avatar photo
IMG 20190305 WA0002

Oleh: Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST., MT., D.Min
(Guru Besar Universitas Pelita Harapan)

JAKARTA, Flobamora-news.com –

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sejak Presiden Joko Widodo menghimbau untuk seluruh rakyat Indonesia merespon Revolusi Industri 4.0, sektor industri konstruksi juga tentunya akan merespon serius akan hal ini. Namun, perlu dimengerti Revolusi Industri 4.0 pada awalnya berbasis “manufaktur”, sedangkan industri konstruksi berbasis “jasa”. Sehingga ada keunikan yang harus dipahami ketika mengimplementasikan “semangat Revolusi Industri 4.0” ke dalam bisnis jasa konstruksi di Indonesia. Mencermati sejarah Revolusi Industri 1.0 di tahun 1784 yang berbasis Mechanical Production, Revolusi Industri 2.0 di tahun 1870 yang berbasis Mass Production,

Baca Juga :  Buka Rakornas BMKG, Presiden Berikan Tiga Arahan Terkait Kerawanan Bencana di Tanah Air

Revolusi Industri 3.0 di tahun 1969 yang berbasis IT dan Elektronik, Revolusi Industri 4.0 di yang dimulai tahun 2011 berbasis Cyber Physical System-Internet of Things (IoT)-Artificial Intelligence-Big Data, menekankan pentingnya “keterhubungan, integrasi, dan kecepatan” berbagai informasi dan project delivery system.