Nagekeo, Flobamoranews.com— Polemik dualisme manajemen Persena Nagekeo terus berlanjut. Masing-masing kubu bersikeras mempertahankan kebenaran. Persena kubu Marselinus Ajo Bupu misalnya, mengatakan bahwa pihaknya lah yang paling berhak atas kepemilikan Persena sejak 2007. Ajo Bupu juga bilang Persena adalah anggota Asprov PSSI sejak 2007.
Sebaliknya, kubu Indra Mere Yua berpedoman pada Statuta 2019. Indra bilang Persena bukan anggota Asprov. Yang anggota Asprov adalah Askab PSSI Kabupaten yang secara otomatis membawahi Persena, sehingga Persena sendirinya menjadi tanggung jawab Askab.
Menanggapi sengkarut ini Asprov PSSI menyarankan agar kedua kubu duduk bersama mencari solusi terbaik demi masa depan sepakbola Nagekeo. “Kami berharap, ada kesadaran untuk duduk bersama, tuntaskan polemik ini, semua untuk kemajuan sepakbola Nagekeo” ungkap Sekretaris Asprov PSSI Abdul Muis saat dihubungi Flobamoranews via WhatsApp Sabtu (7/10) malam.
Kedua kubu Persena saling mempertahankan argumentasi siapa yang paling berhak atas Persena ini demi partisipasi pada Piala Soeratin di Bajawa, Kabupaten Ngada 27 Oktober mendatang. Dualisme mencuat tatkala kubu Marselinus F Ajo Bupu mengeluarkan surat pemberitahuan seleksi pemain di sekolah-sekolah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.