ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Opini  

Kopi Ber-Sensasi Rasa Literasi

Avatar photo
20190630 100831

(Aroma Awal “Festival Literasi” di Mbay-Nagekeo)

Oleh : Gusty Rikarno, S.Fil
Jurnalis Media Pendidikan Cakrawala NTT

Scroll kebawah untuk lihat konten
@media (min-width: 350px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } @media (min-width: 500px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } @media (min-width: 800px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } IKLAN DISINI
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

KUPANG, Flobamora-news.com – Fidelis Sawu, S.Fil, nama dan gelarnya. Berprofesi kepala sekolah (SMKS Setiawan Nangaroro-Kab. Nagekeo). Walaupun usia kami terpaut jauh namun jiwanya tetap terlihat muda. Kami akrab. Bukan karena sering bertemu dan berkomunikasi tetapi karena memiliki hobi sama. Bercerita (berdiskusi) dan menulis dalam aneka ragam tema. Cerita hidup biasa (remeh-temeh) terkadang harus diulas dalam bentuk paragraf ber-nafas filsafat. Semua tema dikupas, diolah dan dikunyah hingga tuntas. Keinginan untuk “keluar dari diri” dan “bertengkar” dengan situasi nyata, itulah kami.

Pagi ini kami bercerita hangat. Pengeras suara telphon sengaja dibuka. Ada segumpal angin yang bertiup lembut membawa suhu yang tidak biasa. Dingin. Kupang dan Nangaroro ber-daerah pesisir, berubah rasa seperti berada di puncak gunung. Ia (Fidelis) bercerita tentang kopi Bajawa yang selalu membawa rasa hangat bersama lezatnya pisang goreng. Terasa sempurna. Saya selalu menunggu ia berkelakar untuk mengirim beberapa bungkus kopi tepung. Dalam setiap candanya, saya selalu percaya jika itu benar. Memang selalu begitu. Dalam beberapa hari kemudian saya pasti mendapat WA lanjutan kalau kopinya sudah dikirim.