“Kita susah bicara soal disiplin. Kita susah membicarakan orang yang hanya menuntut hak, berkelahi hanya untuk menuntut hak. Kepala dinas tidak cocok dengan kepala bidang hanya karena hak. Kepala bidang tidak cocok dengan seksi hanya karena hak. Kepala seksi tidak cocok dengan staf hanya karena hak. Tapi tidak pernah berpikir apa yang menjadi kewajibannya,” ujarnya.
Ose Luan memberikan sebuah refleksi kepada para Aparatur Sipil Negara pada apel pengecekan tersebut yaitu mengenal diri untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab. “Orang yang tidak tahu menjalankan tugasnya, tidak layak disebut sebagai aparatur,” pintanya.
Baginya, Aparatur adalah sebuah kata yang sangat megah untuk disandang. “Apabila botolmu berisi comberan, maka tidak perlu berkokok, karena itu akan dibuang ke kotak sampah. Setelah di kotak sampah, maka tidak perlu memikirkan alasan mengapa berada di kotak sampah,” ujarnya menutup analoginya tentang botol untuk menggambarkan tentang Hak dan Kewajiban seorang Aparatur Sipil Negara. (Rian)
KOMENTAR ANDA?