
“Model begini yang akhirnya buat saya bisa berasumsi bahwa keberangkatan Bupati ke Belanda itu hanya ibarat kado natal bagi OPD yang akan mendukung dia di Pilkada 2020 saja. Mereka pergi bukan atas kebutuhan masyarakat, tapi atas keinginan bupati,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa keberangkatan Bupati Belu ke Belanda itu terjadi saat DPDR Belu sedang melakukan Rapat Anggaran. Ditakutkan apa yang sudah disepakati DPRD bersama OPD akhirnya dimentahkan oleh Bupati karena sapa yang dilakukan OPD tidak sesuai dengan apa yang diinginkan kan Bupati.
“Beberapa waktu silam pernah terjadi Rapat Dengar Pendapat terkait pengangkatan 204 orang guru honor menjadi tenaga kontrak daerah. Saat itu, apa yang sudah disampaikan oleh OPD akhirnya dimentahkan oleh Bupati Belu hanya karena apa yang disampaikan oleh OPD tidak sesuai dengan keinginan Bupati. Saya takut, jangan sampai hal ini terulang kembali hanya karena bupati Belu tidak ikut dalam rapat anggaran Itu,” ujar Vicky.
Dikatakan lebih lanjut, bahwa kegiatan di Belanda sudah selesai. Namun, sampai dengan saat ini, Bupati Belu belum kembali berkantor di Belu. Besar dugaan Vicky, Bupati Belum Willy Lay belum kembali ke Belu karena masih merasa nyaman di Belanda hingga lupa jalan untuk pulang kembali ke Belu.
“Saya takut Bupati Belu sudah merasa nyaman di Belanda atau bisa jadi Bupati Belu lupa jalan pulang ke Belu,” tuturnya.