Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pantas Solar Subsidi di Nagekeo Langka Ternyata Banyak Diselundupkan ke Luar Pulau

Avatar photo
IMG 20240328 WA00452
Aparat TNI Angkatan Laut Pos Mbay saat mengamankan ribuan liter Solar yang akan diselundupkan ke luar pulau, Photo dok: Danposal Mbay.

Nagekeo, Flobamoranews.com– Yohanes sudah hampir dua jam duduk melamun di kabin mobilnya. Sesekali kepalanya melongok ke depan memperhatikan antrian ratusan truk yang mengular sepanjang jalan. Sopir dump truck ini berada di urutan paling belakang saat mengantri pengisian solar di SPBU Pelangi 04, Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo, NTT, Rabu (27/03/2024) sore.

“Sudah hampir dua jam Om di sini, saya sudah dua hari ini antri terus” ungkapnya kepada Flobamora-news sembari menggelengkan kepala.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Meski menunggu adalah pekerjaan paling membosankan namun Dia tidak punya pilihan selain mengantri menunggu giliran, sebab indikator jarum BBM di spidometernya sudah menunjukkan angka merah. “Mau bagaimana lagi terpaksa tunggu daripada habis di jalan’ katanya.

Baca Juga :  Masalah Batas Ini Kata Pansus

Dalam beberapa hari terakhir ini, stok bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi mengalami kelangkaan. Terpantau ratusan kendaraan roda empat yang hendak mengisi solar berjubel mengantri di sepanjang jalan.

Andreas sopir lainya mengaku bingung dengan kondisi kelangkaan solar di Mbay yang terjadi secara berulangkali. Ia mengaku tidak mengetahui kenapa alasannya solar sangat susah dicari belakangan ini.

Kondisi tersebut tentunya dikeluhkan oleh para sopir lantaran membuat para sopir kesusahan untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. “Kalau begini kan repot, bagaimana pekerjaan mau lancar kalau macet di BBM” ujarnya.

Kelangkaan BBM jenis solar ternyata tak hanya membuat pusing para sopir truk, namun juga membuat para petani di irigasi Mbay kelimpungan. Bagaimana tidak, para petani yang memasuki masa olah sawah terpaksa menunda untuk mengolah sawahnya karena kelangkaan solar. Pasalnya mereka mengolah sawah dengan traktor.

Baca Juga :  Teguh I Wahyudi : Peran Serta Masyarakat Sangat Penting

Seperti yang dirasakan Servas salah seorang petani di irigasi Mbay kanan. Sudah dua hari Hand traktor merk Kubota miliknya terparkir di tengah sawah. Traktornya kehabisan solar saat hendak melanjutkan pekerjaan. Ayah tiga anak ini sudah berusaha mencari ke pengecer namun stok kosong.

“Solar habis kemarin waktu saya lanjut cincang, biar sudah tunggu nanti habis Paskah” ungkapnya.

Meskipun solar subsidi sulit didapat, akan tetapi pemilik SPBU Pelangi 04 Mbay Lorens Tara mengaku stok solar banyak. Antrian yang terjadi selama dua hari ini karena mesinnya rusak. Penjualan solar dalam sebulan terakhir justeru menurun. Saat ini stok yang tersedia di SPBU Mbay untuk solar jenis subsidi berjumlah 25 ton sedangkan non subsidi 18 ton.

Baca Juga :  Ria Sena: Terima Kasih Jasaraharja Putera, Karena Membantu Meringankan Beban Keluarga Kami

“Stok banyak, karena volume penjualan menurun, mungkin karena musim hujan” ujar Lorens Tara.

Menurut Lorens Tara, kuota yang diberikan oleh Pertamina untuk SPBU Mbay dalam sebulan mencapai 264 ton sementara solar jenis industri tidak memiliki batasan kuota. Kemudian pelayanan yang diberikan baik untuk kendaraan maupun para petani dan nelayan menggunakan barcode.

“Kita pelayanannya pakai Barcode semua, untuk mobil roda enam ke atas aturannya 200 liter terus mobil pribadi roda empat 40 sampai 60 liter per hari, dia tidak bisa dobel karena terbaca di sistem” katanya.

Ribuan Liter BBM Diselundupkan