KUPANG, Flobamora-news.com – Ditengah carut-marut perpolitikan pemilihan Presiden 2019, sering berhembus berbagai informasi mengedepankan sikap intoleran. Namun, keadaan tersebut rupanya tidak mampu mengoyahkan sikap hidup toleransi umat beragama Katolik – Muslim di Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejarah mencatat, kedua pemeluk agama tersebut telah ada dan hidup berdampingan sejak dahulu kala di Kabupaten terujung pulau Flores.
Selain Muslim, Larantuka dengan mayoritas umat Katolik, juga dikenal dengan sebutan Kota Reinha namun di dalamnya hidup lima agama besar yakni, Kristen Protestan; Hindu serta Budha.
Larantuka dahulu merupakan sebuah kota kerajaan katolik bekas jajahan Potugis. Kota ini memiliki ritual keagamaan sebelum memasuki perayaan Paskah yang dikenal dengan Semana Santa. Semana Santa digelar pada Jumad Agung dengan prosesi atau mengarak patung Bunda Maria kelilingi Kota Larantuka. Semana Santa kini terkenal di berbagai belahan dunia sehingga menjadikannya icon andalan wisata religius yang menarik perhatian peziarah baik domestik maupun manca negara.
Tak heran, panitia Semana Santa sering kewalahan mengakomodir tempat hunian bagi para peziarah. Menyikapi situasi tersebut, sebagian umat Muslim setempat tepatnya di Kelurahan Ekasapta Kecamatan Larantuka rela berbagi hunian gratis bagi peziarah Semana Santa yang kesulitan mendapatkan pemondokan selama berlangsungnya acara keagamaan. Selain merelakan rumah mereka ditempati, warga juga menyiapkan konsumsi bagi para tamu.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.