Kupang, Flobamora-
news.com – Takem Radja Pono menyatakan diri siap
maju sebagai bakal calon bupati di Pilkada Sabu Raijua yang akan digelar pada tahun 2020 mendatang.
Dia merasa terpanggil untuk membangun Sabu Raijua setelah sekian lama mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya merasa terpanggil untuk mengabdi dan mengaplikasikan semua pengalaman saya sebagai ASN di daerah tempat saya lahir dan bertumbuh yakni Kabupaten Sabu Raijua.
Keputusan saya untuk maju dalam hajatan politik ini tidak datang secara tiba-tiba. Ada aspirasi masyarakat yang kita lihat dan kita mau apa yang menjadi mimpi seorang Marthen Dira Tome pada waktu lalu bisa kita wujudkan,” ungkap Takem kepada media ini, Selasa, (30/4/2020) seperti dilansir oleh www.seputar-ntt.com.
Ditanya apa alasan dibalik keinginanya maju di Pilkada Sabu Raijua, Takem Radja Pono mengatakan, saat ini masyarakat Sabu Raijua memiliki mimpi seorang pemimpin yang tegas serta mampu menjawab setiap persoalan yang dihadapi rakyat .
Dia menegaskan, hanya seorang pemimpin yang memiliki empati yang tinggi terhadap rakyat yang mampu meneropong apa yang ada dalam lumbung masyarakatnya.
“Seorang pemimpin harus tegas sebab dalam tangannya bergantung nasib ribuan rakyat yang dipimpin.
Pemimpin tidak boleh berada dalam zona nyaman sementara masyarakat bergulat sendiri dengan kesulitan dan kesusahannya.
Pemimpin itu harus berani mengambil madu untuk rakyatnya tanpa harus takut akan di gigit oleh lebah.
Dasar pertimbangan itulah kenapa saya membulatkan tekad untuk maju sebagai calon bupati di Sabu Raijua,” papa Takem
Takem tak menampik bahwa ada berbagai persoalan yang harus dihadapi dalam membangun Sabu Raijua, terutama soal kondisi alam yang ganas.
Takem Radja Pono mencontohkan, Sabu merupakan daerah semi arit yang terkesan tandus dan kering, karena masa penghujan yang terlampau singkat.
Sebagai daerah baru tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana menuntaskan persoalan kebutuhan air bagi masyarakat yang ada di enam kecamatan di Sabu Raijua.
“Air mata kekeringan memang menjadi sahabat setia ketika puncak musim kemarau menggerayangi Pulau sejuta lontar ini.
Bulan September hingga November adalah masa kritis bagi masyarakat, hewan maupun tanaman yang ditakdirkan Tuhan mendiami pulau Sabu Raijua.
Salah satu cara adalah bagimana membangun embung-embung supaya bisa menangkap air hujan ketika musim penghujan tiba.
Semakin banyak embung yang dibangun maka akan semakin banyak persediaan air baku sehingga apa yang selama ini menjadi pergumulan masyarakat bisa terjawab,” papar Takem.
Lantas apa kendaraan politik yang akan digunakan Takem Radja Pono? Mantan Kepala Rumah Tangga Gubernur NTT ini bilang segala kemungkinan bisa terjadi.
“Lewat Partai politik manapun bisa saja terjadi. Saat ini saya belum bisa kasih tahu”. Ujar Takem
Yang pasti saya akan maju. Untuk itu saya minta doa dari semua masyarakat Sabu Raijua baik yang ada diluar terutama yang ada di Sabu Raijua,” tutup Takem. (Likurai/Rbt)
KOMENTAR ANDA?
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.