JAKARTA — Menuju puncak penyelenggaraan Pemilu 2024 sulit mengharapkan pers dapat benar-benar netral dan benar-benar independen. Faktanya, ketiga kubu capres-cawapres yang akan bertarung di arena Pilpres 2024 memiliki pendukung dari kalangan media, termasuk pemilik media besar.
Namun demikian menurut penilaian Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, pengaruh pemilik media di masing-masing kubu capres dan cawapres masih proporsional dan tidak brutal.
Apalagi, sambung Teguh dalam dialog di RRI Pro3, Jumat (29/12), saat ini instrumen untuk menjaga dan mengontrol karya pers semakin lengkap. Di setiap ruang redaksi ada aturan yang pasti ketat yang idealnya mewajibkan semua karya pers dikerjakan berdasarkan fakta dan kaidah-kaidah jurnalistik .
Selain itu juga ada fungsi pendidikan dan pengawasan dari organisasi profesi tempat wartawan bernaung dan organisasi perusahaan media seperti JMSI. Dewan Pers pun sudah barang tentu ikut menjaga kualitas karya pers.
Publik juga ikut mengontrol kualitas karya pers antara lain dengan meragukan berita yang dihasilkan perusahaan media.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.