Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Parade 1001 Kuda & Festival Tenun Ikat Tanah Humba

Avatar photo

NTT, flobamora-news.com – Tanah Humba Atau Pulau Sumba, Pulau dengan eksotik budaya (megalitik dan tenun Ikat ) dan adat istiadat yang masih kuat melekat dalam kehidupan masyarakat Sumba. Pemprov NTT melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan kembali menggelar Festival dalam balutan Parade 1001 Kuda dan Festival Tenun Ikat.

20180704 011946

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu kepada awak media, Senin/2 Juni 2018, mengatakan Sumba Barat dan Sumba Timur siap melaksanakan Festival Tanah Humba. Sebelum nya direncanakan akan di gelar di (4) empat kabupaten, namun hanya dua kabupaten yang siap.

Baca Juga :  Meriah HUT RI ke-74 di Tapal Batas RI-RDTL Dibumbui "Huruk Bulas" atau Sirih Pamali

”Direncanakan akan digelar di empat kabupaten namun hanya dua kabupaten yang siap. yakni Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya,” jelas Marius

“Parade ini akan dibuka pada Sabtu/7 Juli 2018 di Lapangan Manda Elu, Waikabubak, Sumba Barat “, terang Marianus.

Parade 1.001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat akan digelar di dua kabupaten di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), 7-12 Juli 2018 mendatang. Selanjutnya, pembukaan Festival Tenun Ikat akan digelar pada Kamis/12 Juli 2018 pukul 09.00 Wita di Lapangan Pahlawan, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Baca Juga :  Sejarah Kota Kupang, Dari nama Lai Kopan hingga menjadi Kota Kupang

Dilanjutkan pada sore harinya, pukul 15.00 Wita, akan digelar parade Kuda 1.001 Kuda Sandelwood di padang sabana Laipori di Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur.

Marius menuturkan, Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat sudah menjadi branding nasional dan internasional. Sehingga diharapkan dari branding ini, Sumba dari waktu ke waktu akan dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

20180704 011753 540x307

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan akan teritegrasi dengan Tour Tanah Humba pada tanggal 11-15 Juli 2018. Agenda ini dilakukan oleh anak anak Sumba yang merantau ke luar NTT. Marius juga berharap kegiatan tersebut bisa berjalan dengan aman dan lancar, sehingga akan semakin menarik banyak wisawatan untuk berkunjung.

Baca Juga :  Bersama Membangun Negeri dari Pinggiran

“Kita mengharapkan kegiatan itu dilakukan di padang savana, sehingga keindahan tanah Sumba betul-betul bisa mendunia,” tandas Marianus. (*/dure)