Selanjutnya Panglima TNI juga menyampaikan bahwa protection of medical personel and healthcare in armed conflict harus terus di promosikan dan disebarluaskan dalam pelaksanaan peacekeeping operation sebagaimana diamanatkan dalam resolusi dewan keamanan PBB nomor 2286 tahun 2016 tentang condemning attacks on healthcare in armed conflict dan roles of women in peacekeeping operation harus terus ditingkatkan dimasa depan, karena di beberapa wilayah konflik pelibatan wanita dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB sangat efektif dalam memberikan pelayanan, perawatan, perlindungan dan pemulihan kesehatan maupun psikhis traumati akibat kekerasan sexual atau kekejaman perang selama konflik berlangsung.
Sementara itu dikesempatan yang sama Alexandre Faite selaku ICRC Head of the Regional Delegation (HORD) untuk Indonesia dan Timor Leste menyampaikan bahwa pelaksanaan konferensi internasional antara TNI dan ICRC telah memunculkan ide-ide baru mengenai bagaimana menghadapi peacekeeping operation in the 21ˢͭ Century dengan membangun Angkatan Bersenjata yang modern.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.