Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Rohani  

Dimanakah TUHAN Ketika Kita Berada Ditengah-Tengah Kesulitan?

Avatar photo
20190427 021451

Tragedy, Bencana, Kesedihan: Dunia Kita

Planet ini bukanlah tempat yang aman. Seseorang mungkin menembak kita. Atau, kita mungkin ditabrak oleh sebuah mobil, atau, kita mungkin harus meloncat dari sebuah gedung karena diserang oleh teroris-teroris. Atau berbagai hal mungkin terjadi kepada kita di lingkungan yang kejam yang disebut sebagai bumi. Tempat dimana kehendak Tuhan tidak selalu dijalankan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tetapi, Tuhan tidak berada didalam pengampunan setiap orang, tetapi sebaliknya. Untungnya, Kita berada dalam pengampunanNya. Inilah Tuhan yang menciptakan alam semesta dengan bintang yang tak terhitung banyaknya, yang mengatakan dengan mudah kata-kata ini, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala”8 inilah Tuhan yang mengatakan bahwa Dia “memerintah seluruh bumi. KekuatanNya dan kebijaksanaanNya tidak terbatas. Walaupun masalah-masalah sepertinya mustahil untuk kita lewati, kita mempunyai Tuhan yang luar biasa yang mengingatkan kita, “Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku? bagaimanapun, Dia mampu menjaga kebebasan manusia yang berdosa, tetapi tetap membawa kehendakNya. Tuhan dengan tegas berkata, “Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya. Dan kita bisa membayangkan kenyamanan dari hal itu jika hidup kita diserahkan kepadaNya. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.

Ketakutan, Tragedy, Bencana: Dimana Tuhan sekarang?

Banyak dari kita–bukan, kita semua–memilih untuk bersikeras pada Tuhan dan jalanNya. Dibandingkan dengan yang lain, tentu saja dibandingkan dengan terroris, kita mungkin menganggap diri kita dihormati, disayang oleh orang-orang. Tetapi dengan kejujuran yang polos dari hati kita, jika kita menghadap Tuhan, kita menghadapNya dengan segala dosa yang kita ketahui. Ketika kita mulai untuk menyapa Tuhan dalam doa kita, apakah pernah terlintas, terhenyak oleh pemikiran bahwa Tuhan mengetahui pikiran kita, tindakan, dan keegoisan kita? Kita telah…dengan tindakan dan kehidupan kita…menjauhkan diri kita dari Tuhan. Kita sering menjalani hidup kita seolah-olah kita bisa menjalaninya dengan baik tanpa Tuhan. Alkitab berkata bahwa “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,”

Baca Juga :  Bagaimana Anak Miskin Menjadi Uskup, Kardinal, dan Santo

Akibatnya? Dosa kita telah memisahkan kita dari Tuhan, dan dosa itu mempengaruhi lebih banyak didalam kehidupan kita. Hukuman bagi dosa kita adalah kematian, atau terpisah selamanya dari Tuhan. Bagaimanapun, Tuhan telah menyediakan sebuah jalan bagi kita untuk diampuni dan mengenal Tuhan.

Kekuatan dari Dalam Melalui Kasih Tuhan

Tuhan datang ke dunia untuk menyelamatkan kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Tuhan mengerti penderitaan dan kesusahan yang kita alami di dunia ini. Yesus meninggalkan kenyamanan dan keamanan di surga, dan memasuki lingkungan keras yang kita tinggali. Yesus merasakan lelah, lapar dan haus, mendapat tuduhan dari orang-orang, dijauhi oleh keluarga dan teman-temanNya. Tetapi Yesus mengalami lebih berat dari penderitaan sehari-hari. Yesus, anak Allah dalam bentuk manusia, dengan kerelaan menanggung segala dosa kita dan menebus hukuman mati yang seharusnya menjadi milik kita. “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita.” Dia menjalani penyiksaan, sekarat, dan kematian yang memalukan di atas kayu salib agar kita dapat diampuni.

Baca Juga :  Polres Tabes Medan Qurban 27 Sapi dan 10 Kambing

Yesus memberitahu kepada yang lain terlebih dahulu bahwa Dia akan disalibkan. Dia berkata bahwa tiga hari sesudah kematianNya, Dia akan hidup kembali, dan membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Dia tidak berkata bahwa Dia akan terlahir kembali suatu hari. (siapa yang tahu jika Dia benar melakukannya?) Dia berkata tiga hari setelah Dia dikuburkan Dia akan menunjukkan diriNya bahwa Dia hidup kepada orang-orang yang melihat penyalibanNya. Pada hari yang ketiga, kubur Yesus ditemukan kosong dan banyak orang yang bersaksi bahwa mereka melihat Dia hidup.

Dia menawarkan kepada kita kehidupan kekal. Kita tidak memiliki ini. Kehidupan kekal adalah pemberian Tuhan yang ditawarkan kepada kita., yang kita dapatkan ketika kita meminta Dia untuk memasuki kehidupan kita. “Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. Hal ini cukup sederhana. “Tuhan telah memberikan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup ini ada didalam anakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Dia ingin masuk dalam hidup kita.

Baca Juga :  Selalu Akan Kembali Karena Kita Punya Asal dan Tujuan

Kekuatan dari Dalam Melalui Rencana Tuhan

Bagaimana dengan surga? Alkitab mengatakan bahwa Tuhan telah ” memberikan kekekalan dalam hati mereka” mungkin karena itu kita mengetahui dunia yang begitu indah didalam hati kita. Kematian orang yang kita cintai meyakinkan kita bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan hidup ini dan dunia ini. Disuatu tempat, jauh di kedalaman jiwa kita, kita tahu bahwa pasti ada tempat yang lebih baik untuk ditinggali, bebas dari sakit hati, kesulitan, dan penderitaan. Tentu saja, Tuhan punya tempat yang lebih baik. Dia menawarkan kepada kita. Tempat ini mempunyai cara yang sangat berbeda yang dimana kehendakNya selalu dilakukan sepanjang waktu. Di tempat ini, Tuhan akan menghapus air mata dari mata semua orang. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.
Dan Tuhan, oleh rohNya, akan tinggal didalam orang yang telah ditebus dosanya”