Djainudin mengatakan, kami semua merasa bersyukur karena dapat merayakan Hari Natal bersama Kelaurga kami umat Kristiani yang merayakan. Kita harus saling mendukung, menjaga dan memastikan agar semua warga bangsa khususnya di NTT bisa menjalankan ibadahnya. Kita harus membangun atau menciptakan “Kerukunan yang Sejati” di antara umat beragama. Bukan kerukunan “semu” yang kadang-kadang terjadi diberbagai daerah.
“Kiranya lewat Natal dan Tahun Baru ini kita tidak saling membedakan baik luar dalam, lahir batin dan di mana pun wilayahnya baik minortitas, maupun mayoritas, untuk selamanya harus tetap rukun dan damai. Caranya, saling memahami akan adanya kekurangan dan kelebihan setiap warga bangsa, saling menerima perbedaan, baik agama, pendidikan, warna kulit,” katanya.
Sebagai warga bangsa Indonesia, kita juga harus senantiasa sadar bahwa ada saja kelompok yang ingin membuat kekacauan di NKRI kita ini. “Mereka selalu siap memprovokasi setiap embrio konflik maupun konflik terbuka yang sedang atau akan terjadi. Mereka siap memanfaatkan situasi atau momentum yang ada,” katanya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.