Mayoritas Kepala Desa Sangat Siap
Program bantuan Perumahan dialokasikan melalui desa ini ternyata sudah diwacanakan sejak awal tahun. Beberapa Kepala Desa yang ditemui mengaku sudah menentukan nama-nama penerima bantuan melalui musyawarah bersama masyarakat. “Iya ini kami lagi menunggu, masyarakat yang dapat juga tunggu, ini orang sudah pondasi muat baru pasir sampai sekarang tidak ada realisasinya tidak tau soalnya di mana” beber Kepala Desa Mulakoli Gerardus Bajo saat ditemui di Kantor Camat Boawae Selasa (26/09/2023).
Geradus mengaku warga penerima yang sudah ditentukan namanya sudah siap. Ia khawatir jika masyarakat sendiri yang mengira ada permainan dari Pemerintah Desa untuk menggagalkan progam ini. “Ini kami jadi serba salah soalnya penerima sudah main tanya terus” katanya.
Dengan adanya polemik ini Geradus menilai pemerintah dan lembaga DPRD sengaja menciptakan persoalan sehingga gagal terealisasi. “Kalau gagal eksekusi itu 2024 tidak usah mereka lagi, mau DPRD, Bupati tidak usah pilih, hanya bikin bodoh masyarakat. Terus terang kamu kecewa Ade dengan Pemerintah” timpalnya.
Kepala Desa Leguderu Fransiskus Xaverius Ceme juga menyampaikan hal yang sama. Pemerintah Desa Leguderu bahkan terus didesak segera mengeksekusi anggaran tersebut sebab masyarakat sudah siap. “Untuk di Leguderu kami data ada 33 KK akan tetapi berdasarkan kesepakatan di Kecamatan yang diakomodir hanya 5 unit” katanya.
Ketika ditanya soal kesiapan baik itu persyaratan serta kelengkapan administrasi lainya di sisa waktu yang ada beberapa Kepala Desa menjawab kompak. “Kami di Desa selalu siap, karena memang ini prosesnya sudah lama” ungkap Ceme diamini Kades Raja Timur Dionisius Lele.
Ruslan, Kepala Desa Nangadhero Kecamatan Aesesa yang juga Ketua DPC Apdesi Kabupaten Nagekeo mengatakan Pemerintah Desa mayoritas siap menerima alokasi anggaran tersebut. Berkaca dari pengelaman di Desa Nangadhero yang mana alokasinya menggunakan Dana Desa, pihaknya hanya butuh waktu 40 sampai 60 hari menuntaskan progam itu.
Sebagai Kepala Desa yang tentu masih banyak terdapat warga yang memiliki rumah tidak layak huni Ruslan menyambut baik kepercayaan yang diberikan Pemerintah Kabupaten melalui program tersebut. “Ya ini kan bagaimana upaya kita mendukung sinkronisasi alokasi anggaran antara APBDes dan APBD dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Di situ kita akan akan membagi porsi, ketika sudah ada alokasi melalui APBD lima unit misalanya, kita kan misa tambah tiga atau lebih begitu” jelas Ruslan.
Ruslan mengaku, program bantuan perumahan dipercayakan ke desa ini tentu lebih efektif, tepat waktu dan tepat sasaran, sebab Pemerintah Desa yang paling tahu dengan kondisi masyarakat di desa. “Yang paling penting itu soal kesiapan yang bersangkutan, ini dana kan hanya berbentuk stimulus, jadi minimal dia harus pondasi dulu, sehingga dana ini bisa dipakai untuk keperluan lain” ujarnya. (***)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.