Aplikasi SIAP Nagekeo ini jelas Adipandang merangkum lima progam kegiatan smart agriculture terutama kebutuhan laporan para penyuluh kepada Dinas Pertanian, kemudian Dinas Pertanian melaporkan hasilnya ke Provinsi sebelum diteruskan ke Kementerian Pertanian. Penggunaan aplikasi ini bertujuan agar laporan data base berkaitan dengan komoditas pertanian semacam padi menjadi satu data mulai dari Kabupaten sampai ke tingkat Nasional.
“Inilah tujuan daripada transformasi digital bagaimana konteksnya kita beralih ke pekerjaan yang lebih smart baik itu penyuluh pertanian maupun Dinas Pertanian sehingga data itu real time dan sistematis. Subtansi dari kegiatan ini adalah bimtek bagaimana kita mencoba untuk merubah sistem pelaporan yang awalnya manual menjadi digital sehingga lebih efisien” jelasnya.
Aplikasi SiAP Nagekeo ini jelas Adipandang dibagi dalam dua kategori yaitu berbentuk Website yang mana dikerjakan oleh Dinas Pertanian dan juga berbentuk aplikasi untuk smartphone yang bisa memudahkan penyuluh di lapangan untuk kepentingan pelaporan secara real time. “Diharapkan dengan adanya Bimtek ini para penyuluh Pertanian bisa bekerja secara digital. Kami dari Undana dan. Brawijaya hanya menyiapkan infrastruktur platformnya, pada akhirnya nanti peran Dinas, bagaimana tata kelolanya, praktiknya, harapannya ini bisa berjalan secara berkelanjutan” ucapnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.