Sosok monumen berupa patung Burung Garuda setinggi 42 meter itu, dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp. 38.697.750.000. (tiga puluh delapan milyar enam ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Besar anggaran itu sesuai rincian, terdiri dari perencanaan design engeneering dan master design menggunakan dana bersumber dari APBD NTT 2017, sejumlah Rp. 697.750.000, pembangunan monumen Rp. 32.000.000.000, (APBD 2018). Untuk pembangunan taman (landscape) yang akan dilaksanakan menggunakan anggaran perubahan 2018 atau anggaran murni 2019 Kementerian PUPR (APBN), sebesar Rp. 6.000.000.000.
Monumen FRP menggambarkan seekor burung garuda terbang dari Kupang membawa nilai-nilai atau lima sila (Pancasila) ke Jakarta dan ditetapkan menjadi Ideologi Negara Republik Indonesia.
Kata Frans Lebu Raya, “Monumen yang menjadi ikonik NTT dan objek wisata baru ini dibangun ketika muncul gonjang-ganjing kebangsaan di republik ini. Yaitu dengan adanya beberapa kelompok redikal yang selalu saja mengganggu nilai-nilai kebangsaan. Sehingga muncul ide untuk membangun monumen Pancasila.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.