Nagekeo, Flobamora-News.com– Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Nagekeo, NTT, melakukan upaya jemput bola dalam rangka memasarkan serta mempromosikan produk kekayaan intelektual pengrajin lokal berupa tenun ikat, anyaman, kriya dan sejumlah produk lokal lainnya.
Upaya jemput bola yang dilakukan Dekranasda adalah memindahkan sebagian produk tenun ikat yang selama ini dipajang di gerai show room Dekranasda di Kantor Dinas Koperindag/UMKM ke Loby Kantor Bupati.
Tujuannya agar lebih mudah dilihat orang ataupun tamu Pemda kala bertandang ke Kantor Bupati. Show room Dekranasda di Lobby kantor Bupati yang diberi nama Pojok Ekraf tersebut ditata sedemikian kreatif dengan sejumlah ornamen bernuansa budaya lokal Nagekeo.
Pojok Ekraf Dekranasda ini dipajang sejumlah produk intelektual diantaranya tenun ikat berbagai brand seperti Dhowik, Telapoi, Ragi dan Hoba Nage. Ada juga kerajinan anyaman seperti Bere dan bola Oka hingga kerajinan krya serta selendang bermotif Nagekeo.
“Ini sebagai upaya jemput bola dalam mempromosikan produk kerajinan daerah kita, karena selama ini yang saya hadapi itu (di Kantor Dinas Koperindag red-) selalu sepi pengunjung, jadi kalau kita ada di Lobby kantor Bupati ini, banyak sekali orang atau tamu yang masuk keluar di sini” ungkap Ketua Dekranasda Kabupaten Nagekeo Ny. Maria Filomena Langoday, kepada Flobamora-News di lobby Kantor Bupati, Senin (06/05/2024).
Seluruh produk yang dipajang Dekranasda adalah hasil karya pengrajin lokal yang notebene adakah pengrajin dampingan Dekranasda baik itu penenun maupun pengrajin produk lainnya. Dekranasda kata Filomena, bekerjasama dengan penenun lokal yang mana Dekranasda menyediakan benang-benang berkualitas kepada para penenun untuk bisa menghasilkan suatu produk tenunan bermutu.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
