“Melalui Liga Fronteira kita dapat mempromosikan perdamaian dan mempererat hubungan Sosio-Kultur antar kedua masyarakat di Lintas Batas Timor Leste-indonesia,” tuturnya.
Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan kepada awak media menuturkan bahwa semua tim memiliki niat yang saya yaitu meraih kemenangan. Akan tetapi, yang paling penting dari terlaksananya liga ini adalah persaudaraan. Karena itu, kemenangan bukanlah tujuan utama melainkan persaudaraan.
Untuk diketahui, Jogos Fronteira atau Liga Fronteira 2019 ini melibatkan lima kabupaten di wilayah perbatasan RI-RDTL. Keenam kabupaten itu adalah Kabupaten Belu, Kabupaten TTU, Rejiaun Administrativa Espesial Oe-Cusse, Munisipio Bobonaro, dan Munisipio Covalima. Munisipio Bobonaro sebagai tuan rumah mengutus dua Tim dari semua cabang olah raga yang dipertandingkan.
Reporter: Ricky Anyan
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.