Melihat daripada potensi luas lahan dan lokasi Bandara Surabaya ll yang begitu strategis, Don berharap pemerintah secara keseluruhan baik itu Pemerintah Daerah maupun pusat (tiga kementerian) bersama dengan TNI, ke depannya bisa mengembangkan bandara yang tidak hanya untuk kebutuhan komersil maupun pertahanan.
Pemerintah bersama TNI, kata Don bisa berkolaborasi membangun Bandara yang dengan cakupan runway yang lebih luas untuk kepentingan layanan penanganan tanggap darurat bencana, kepulauan termasuk berada dalam zona lingkaran rawan gempa (ring of fire).
Dandim 1625/Ngada Letkol Czi Deny Wahyu Setiawan menyampaikan tinjuan lokasi bersama perwakilan TNI AU dan Pemerintah Kabupaten Nagekeo tersebut menegaskan bahwa lokasi yang telah dikaji sudah memenuhi persyaratan sehingga layak untuk sebuah Bandara baik dari segi kesiapan lahan maupun kesiapan teknis lain.
Setelah melakukan tinjauan lokasi, kata Dandim pihaknya akan menyampaikan ke tiga kementerian (Kemenhub, Kemenhan, dan Kemenkeu) guna melakukan kajian lebih lanjut untuk kepentingan pembangunan fisiknya.
“Sementara ini Pemda hanya melakukan kajian lokasi yang dibutuhkan itu sekian, tapi untuk kelayakan tanah perlu dikaji ulang lebih mendalam tiga kementerian. Ini nantinya akan melakukan kajian lebih panjang untuk menentukan rislah berapa yang akan dilaksanakan” jelas Deny.
TNI Angkatan Darat, ujar Deny, pada prinsipnya, mendukung pembagunan bandara di bekas bandara peninggalan Jepang sebagaimana kajian yang dilakukan Bappelitbangda Nagekeo, sebab lokasinya strategis dan ideal.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.