“Jangan sampai, kami disalahkan hanya karena data tidak valid,” kata Iwan.
Iwan mengatakan data usulan guru teda sudah diverifikasi dan akan diupayakan agar surat keputusan pengangkatan guru teda segera diterbitkan.
Bupati Lay sendiri sebelumnya sempat bertemu dengan Wabup Belu guna membahas soal nasib 204 orang guru. Menurutnya, bila nasib 204 orang guru ini dipangkas atau dihilangkan, maka mereka akan memboikot sidang perubahan anggaran itu.
“Saya sempat bilang ke pak wakil bupati, kalau seandainya nasib 204 orang guru ini dihilangkan atau dipotong, maka sebaiknya kita tidak usah buat sidang perubahan anggaran saja,” cetusnya.
Untuk diketahui, klarifikasi itu disampaikan Bupati Willy kepada wartawan terkait sikapnya saat sidang pembahasan anggaran yang berlangsung di Kantor DPRD Kabupaten Belu, Jumat (16/7/19). Bupati Willy meninggalkan ruang sidang, karena tidak menyetujui sikap beberapa anggota Dewan yang memangkas alokasi anggaran honor guru teda.
Reporter: Ricky Anyan
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.