Data statistik mencatat, SDM tenaga kerja di Kabupaten Nagekeo yang masih di bawah standar yang mana 42% lulusan SD, 10,8 % lulusan SMP, 26% lulusan SMA, dan 15% Perguruan Tinggi. Hal itu sangat tidak mungkin kita memberikan pengetahuan terhadap cara-cara bertanam cara-cara berternak menggunakan teknologi yang baru atau menggunakan inovasi-inovasi kepada masyarakat yang mayoritas pekerja 85% adalah lulusan SD-SMA.
“Nah karena ada keterbatasan pendidikan apalagi ada masalah budaya sehingga kalau dengan pendidikan yang seperti ini maka budaya kerja itu menjadi sesuatu yang sulit untuk kita ubah ini menjadi tantangan bagi kita semuanya bagaimana kita memberikan inovasi” paparnya
Salah satu kiat meningkatkan konsumsi adalah secara masif dan berkesinambungan menyelenggarakan aneka kegiatan dan event-event yang bisa menarik minat masyarakat. Tujuannya adalah untuk menggairahkan transaksi ekonomi di masyarakat.
Ia mengajak Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan semua lembaga keuangan (perbankan) untuk berkolaborasi mendukung pentani dalam meningkatkan produktivitas pertanian guna menekan inflasi. Menurut Agus kegiatan rakor tersebut merupakan bagian dari sinergitas BI, Perbanka dan juga Pemerintah Kabupaten dalam upaya menekan angka inflasi.
“Tujuannya adalah bagaimana agar ketahanan pangan itu bisa dioptimalkan dalam di Nagekeo khususnya Nagekeo merupakan salah satu lumbung padi di NTT, yang pada akhirnya kita berharap Petani-petani di Nagekeo bisa lebih maju dan sejahtera” jelas Agus.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.