Nagekeo, Flobamoranews.com— Jembatan Pomakeke di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT, yang ambruk akibat diterjang banjir pada musim hujan tahun lalu sampai hari ini tak kunjung diperbaiki. Padahal keberadaan jembatan tersebut sangat penting karena merupakan akses vital menuju Pelabuhan Maropokot.
Selain akses utama menuju Pelabuhan, jembatan yang berada di ruas jalan Aeramo-Nangadhero itu merupakan jalur utama bagi masyarakat pulang-pergi ke sawah.
Pasca bencana ambruknya jembatan tersebut, mantan Gubernur NTT Josef Nai Soi pernah meninjau langsung lokasi. Nae Soi menyampaikan, kondisi jembatan Pomakeke yang telah terputus ini berada di ruas jalan Provinsi NTT. Artinya ini menjadi domainnya pihak Provinsi NTT.
“Ini tanggung jawab Provinsi NTT sudah sewajarnya pihak Dinas PU/PR Provinsi NTT turun tangan,” ungkap Nae Soi kala itu.
Guna mengatasi kelumpuhan aktivitas warga, Pemerintah Kabupaten Nagekeo mengalokasikan anggaran melalu skema Biaya Tak Terduga (BTT) untuk membangun jembatan Darurat. Pembangunan ini dikerjakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PU/PR.
“Itu kan jalan Provinsi kewenangan Provinsi, kita hanya bantu melalui BTT agar aktivitas warga tidak lumpuh apalagi jalurnya menuju pelabuhan” jelas Kepala BPBD Kabupaten Nagekeo Agustinus Pone, Sabtu 31 Agustus 2024.
Akan tetapi belakangan, jembatan darurat Pomakeke, kondisinya sudah mulai rusak. Dengan bobot muatan yang tidak lebih dari 8 Ton, jembatan tersebut tidak lagi mampu menahan beban kendaraan. Selain berdampak pada putus totalnya akses jalan menuju Pelabuhan Maropokot, selama ini juga sudah sering terjadi kecelakaan di lokasi tersebut akibat ketiadaan jembatan.
Belum lama ini sekelompok anak muda Desa Aeramo yang dikoordinir oleh Jakobus Mapa berinisiatif memperbaiki kerusakan. Jack begitu Ia akrab disapa mengatakan selain agar kendaraan roda dua dan roda empat bisa melintas, inisiasi kerja darurat ini juga untuk mempertimbangkan jika terjadi banjir di saluran pembuangan tersebut tidak akan menghambat lalulintas.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi lll DPRD Provinsi NTT Angela Mercy Piwung mengatakan bahwa pembangunan jembatan Pomakeke yang masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi sebenarnya sudah diusulkan ke Dinas PU/PR tahun lalu. Namun, karena akibat anggaran terbatas, usulan Komisi lll kata Dia tidak terakomodir oleh Pemerintah.
“Tahun lalu itu sudah kami usulkan, tapi memang karena kondisi keuangan daerah kita memang terbatas, bukan hanya di Nagekeo malah satu Pulau Flores yang kita sudah usulkan itu tidak terakomodir, semuanya fokus ke So’e” jelas Mercy Piwung.
Kendati demikian, DPRD lanjut Mercy bersama-sama dengan Bappeda Provinsi dan Dinas PU/PR Provinsi kembali mengusulkan alokasi anggaran pembangunan ruas jalan provinsi termasuk jembatan Pomakeke ini ke Bappenas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) spesifik Grand.
“Kita sudah upayakan alokasi anggaran ini ke Pusat melalui DAK spesifik grand langsung ke Bappenas, teman-teman sudah mendesain itu, waktu berangkat ke Bappenas saya juga ikut dan sampaikan soal kondisi Jembatan Pomakeke” katanya. (****)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.