Dia menuding-nuding Ketua LAK yang tetap berdiri menatapnya.
Setelah menyerahkan dokumen-dokumen tersebut, Ketua LAK balik kanan hendak kembali ke kantornya. Di saat itulah, Bos Negara memberikan perintah kepada KPN dan KPD untuk meringkus Ketua LAK.
Aksi teaterikal ini ditutup dengan adegan Ketua LAK diborgol, sementara rakyat di latar belakang menitikkan airmata.
Usai pertunjukan, Hasnu Ibrahim mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan Ubedilah karena Ubedilah pernah melakukan hal yang kurang lebih sama saat melaporkan kasus dugaan TPPU dan KKN yang melibatkan kedua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Di tengah gunjingan politik karbit, keduanya kini menempati posisi penting di blantika politik tanah air. Kaesang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sementara Gibran setelah dua tahun menduduki kursi Walikota Solo kini mulus menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
“Kami tidak tahu pasti, di titik mana kisah yang kami bawakan ini memiliki kemiripan dengan kisah yang terjadi di tanah air. Tapi, tentu saja kami prihatin bila kasus-kasus yang melibatkan orang di lingkaran terdalam kekuasaan hilang begitu saja ditelan nafsu kekuasaan,” ujar Hasnu.
Dia menambahkan, dalam waktu dekat mereka akan mementaskan aksi teaterikal ini di berbagai kampus. Diharapkan ini menjadi pendidikan politik yang baik agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin nasiona. Tidak terjebak pada pencitraan semu sehingga yang berkuasa bukan serigala berbulu domba.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.