Aeroporto Internacional De Oe-Cuse “Rota do Sandalo” ini dibangun sejak tahun 2015 silam dengan menelan anggaran kurang lebih 120 juta $ atau setara 1,7 triliun rupiah yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana asal Indonesia PT Wijaya Karya.
Presidente da Autoridade da RAEOA – ZEESM Timor Leste, Dr. Mari Bim Amude Alkatiri dalam sambutannya mengatakan menjelaskan tentang kayu cendana yang disematkan pada nama bandara internasional tersebut. Sejarah telah mencatat bahwa kedatangan bangsa Portugis ke Pulau Timor untuk mencari salah satu kekayaan alam yang dimiliki orang Timor yaitu kayu cendana. Mereka pertama kali menginjakkan kakinya di Lifau, Oecusse pada tahun 1515-an. Oecusse juga akhirnya dikenal dunia luar karena menjadi pelabuhan para VOC sebelum berpindah ke Mena, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sejarah inilah yang menjadi pertimbangan Bandara Internasional di Oecusse dinamakan Rota do Sandalo atau Kayu Cendana.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.