Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

150 Penari Likurai Akan Tampil di Istana Negara pada HUT RI ke-74

Avatar photo
images 7

Sedangkan gerakan penari pria biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan pedang dan gerakan kaki menghentak sesuai irama. Selain itu penari pria juga sering melakukan gerakan seperti merunduk dan berputar-putar sambil memainkan pedang mereka. gerakan penari pria ini juga cukup sulit karena selain menari, penari juga harus menyesuaikan hentakan kakinya dengan irama musik.

Dalam pertunjukan Tari Likurai biasanya tidak menggunakan musik pengiring apapun. Suara musik yang digunakan biasanya berasal dari suara kendang kecil yang dimainkan oleh penari wanita dan suara giring-giring yang dipasang di kaki penari. Selain itu suara teriakan para penari pria yang khas juga membuat tarian ini semakin meriah dan kesan tarian perang juga sangat terasa.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kostum yang digunakan penari Tari Likurai biasanya merupakan kostum adat. Para penari wanita biasanya dibalut dengan kain sarung panjang yang menutupi tubuh mereka dari dada sampai kaki. pada bagian rambut biasanya dikonde dan menggunakan ikat kepala khas Belu. Selain itu penari juga menggunakan berbagai aksesoris seperti gelang serta kalung yang khas, dan membawa kendang kecil yang digunakan untuk menari.

Baca Juga :  Wabup Maria: Jagalah Kebersihan Wilayah Kita

Sedangkan penari pria biasanya menggunakan baju lengan panjang pada bagian atas dan menggunakan kain sarung pada bagian bawah. Pada bagian kepala, penari pria juga menggunakan ikat kepala yang khas dari Belu. Untuk menari, biasanya penari pria membawa pedang pada tangan kanan dan sarung pedang di tangan kiri.

22801899 1507692529313910 1214313054171299840 n

Dalam perkembangannya, Tari Likurai merupakan salah satu tarian tradisional yang masih dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat Belu, NTT. Dalam perkembangannya, berbagai variasi dan kreasi juga sering ditambahkan, baik dalam segi gerak, kostum dan penyajian tariannya. Hal ini dilakukan agar terlihat lebih menarik, namun tidak meninggalkan ciri khasnya.

Baca Juga :  Opster TNI: Belum Sebulan Dikebut, Sejumlah RTLH dan Rumah Ibadah Selesai Dikerjakan

Walaupun sudah tidak digunakan sebagai tarian perang, tarian ini masih sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, upacara adat, perayaan, pertunjukan seni, dan festival budaya. Hal ini dilakukan sebagai usah melestarikan serta memperkenalkan kepada gerasi muda dan masyarakat luas akan tradisi budaya yang mereka miliki.(Richi Anyan)