Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bedah Buku “Anies Baswedan The Rising Star” Ini Kata Ketua Umum JMSI Teguh Santosa

Avatar photo
Reporter : Lia Editor: Redaksi
IMG 20240130 WA0084

Mengenai masalah Laut Cina Selatan, misalnya, berbagai kepentingan sejumlah pihak pasti ada, maka jelaslah yang penting berdialog dengan yang punya kepentingan di sana. “Dan tetap berpegang pada menjadikan bangsa ini sebagai warga dunia. Termasuk pentingnya Spirit Bandung, menularkan spirit kemerdekaan ke seluruh dunia,” jelas Saur.

Perubahan Bidang Diplomasi

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sementara Co-kapten Timnas Amin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, mengatakan, salah satu program Anies-Muhaimin adalah perubahan di bidang diplomasi agar Indonesia tidak sekadar hadir. Dia juga menyoroti praktik diplomasi saat ini lebih berupa transaksional berdasar hitungan untung rugi.

Baca Juga :  Densus dan Koopssus Tak Tumpang-Tindih Tangani Terorisme

“Diplomasi kini bergeser bukan berbasis nilai dan norma-norma, nurani. Untuk mengambil pendekatan itu harus tahu dulu apa nilai atau norma kita. Prinsip pertama Pak Anies dalam diplomasi adalah lebih menjunjung tinggi nyawa manusia di atas segala-galanya,” ujar Lembong.

Menurut Lembong, jika ada benturan antara nyawa dan industri, misalnya, maka yang harus mengalah adalah industri.

“Contoh polusi, bisa merusak atau meghilangkan nyawa itu sudah gak benar dan itu melanggar nilai yang kita junjung bahwa nyawa di atas segala-galanya,” jelas Lembong. “Ini sebenarnya sesuai Sila Kedua Pancasila.”

Lembong melanjutkan, prinsip kedua yang akan diterapkan Anies adalah keadilan. Hal ini sejalan dengan asas keadilan pada Sila Kelima Pancasila.

Baca Juga :  PT Enerflow Bangun Kerjasama dengan PT PLN NTT dan Dinas DLHK Terkait Alat Pemusnah Sampah Mini Turbo Incinerator

“Misalnya Ukrania diserang Rusia itu bisa disebut adil atau tidak atau apakah itu sesuai dengan norma atau nilai kita pegang? Atau penindasan rakyat Palestina oleh Israel selama puluhan tahun, apakah itu adil, apa itu fair? Prinsip itu yang dipegang teguh Pak Anies dalam semua formulasi kebijakannya,” tegas Lembong. “Kompas moral itu paling utama.”

Kemudian Lembong menggarisbawahi kira kira apa konsekuensi bagi Indonesia dalam konflik Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Indonesia, sambung dia, tak berpihak pada Tiongkok dan tidak pula berpihak pada AS. “Tapi sekurang-kurangnya kita konsisten berpegang pada prinsip teguh pada nilai nilai kita, mungkin tidak sempurna untuk solusi, tapi bila memang harus kompromi, kita tak pernah lupa tujuan jangka panjang kita ke mana,” ujarnya.

Baca Juga :  Anggota DPR itu Hamba Bagi Rakyat, Bukan Raja

Lembong menambahkan, Anies paham internasionalisme itu sangat penting dan dari dulu sudah penting. “Mengutip dari Presiden pertama RI, Soekarno, beliau mengatakan bahwa nasionalisme tidak subur jika tidak hidup di dalam taman sari internasionalisme. Sebaliknya internasionalisme tidak dapat subur jika tidak berakar pada bumi nasionalisme. Jadi kedua-keduanya penting.”

Disclaimer:
Artikel Ini Merupakan Kerja Sama Flobamora-News.Com Dengan JMSI . Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab JMSI .