Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bedah Buku “Anies Baswedan The Rising Star” Ini Kata Ketua Umum JMSI Teguh Santosa

Avatar photo
Reporter : Lia Editor: Redaksi
IMG 20240130 WA0084

Kondisi saat ini, Lembong melanjutkan, semakin genting dan memerlukan kerja sama internasional karena tantangan-tantangan seperti krisis iklim dan kesehatan publik, tak bisa diselesaikan bahkan oleh negara adikuasa atau kelompok negara. “Butuh kerja sama seluruh negara di dunia, semua harus berkontribusi, dan Indonesia harus ada di dalamnya,” tandas dia.

Paling Siap Hadapi Tantangan Internasional

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Adapun pengamat politik internasional dan sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa mengataian, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tangguh dan proaktif menjawab berbagai tantangan internasional. Figur ini dinilai dimiliki calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.

Baca Juga :  Danrem 161/Wira Sakti Buka Latihan Penanggulangan Bencana Alam

“Anies ini terlambat jadi presiden, walau sesungguhnya tidak ada kata terlambat,” kata Teguh.

Teguh berandai-andai, jika Anies tak terlambat menjadi presiden atau menjadi Presiden RI pada 2019 lalu, mungkin Ukraina tak akan diserang Rusia atau mungkin yang menyatukan Iran dan Arab Saudi bukan Cina, tetapi Indonesia. “Kalau sekarang Indonesia jadi pemimpin G-20 atau ASEAN itu hanya giliran. Baru hebat misalnya kalau pertemuan dialog Kim Jong-un dan Donald Trump terjadi di Indonesia,” jelasnya.

Jurnalis senior ini membeberkan, kualifikasi pemimpin yang dibutuhkan masyarakat dunia saat ini adalah sosok yang bisa menjadi pemain tengah. Anies dinilainya masuk kriteria itu lantaran masuk dalam daftar 100 intelektual publik dunia.

Baca Juga :  Pangdam IX/Udayana pimpin Pengamanan VVIP Kunjungan Kerja Presiden RI di Kupang

“Orang hanya bisa jadi pemain tengah kalau dia punya nilai sehingga dia tidak bisa ditarik ke atas, tidak bisa ditarik ke bawah,” tegas Teguh yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Dosen Hubungan Luar Negeri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menambahkan, dengan situasi seperti sekarang ini, Presiden Indonesia ke depan tidak boleh sembarangan.

“Orang seperti apa yang dibutuhkan dunia untuk bisa bermain di situasi seperti itu, ya bukan orang yang kaleng-kaleng,” cetus Teguh. “Tapi orang yang punya karakter, orang yang punya rekam jejak, orang yang punya rekam karya, orang yang mendapat pengakuan, karena itulah yang dibutuhkan.”

Baca Juga :  Kepala BNPB : Waspada Puncak Musim Hujan pada Bulan Februari

Teguh menambahkan dari buku “Anies Baswedan The Rising Star” juga bisa dilihat sejumlah media internasional seperti The Conversation.com, CNN, Washington Post, dan The Sydney Morning Herald menunjukkan citra politik Anies yang sangat positif di mata mayoritas masyarakat.

Disclaimer:
Artikel Ini Merupakan Kerja Sama Flobamora-News.Com Dengan JMSI . Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab JMSI .