Dengan begitu, Bupati berpesan agar Dinas Koperindag/UMKM mampu membina para pengrajin ini agar bisa menghasilkan produk yang bisa tembus ke pasar Nasional bahkan Internasional. “Ini tugas utama nanti di sana bertemu dengan para penenun-penenun Mbay supaya mereka juga masuk dalam market baru. Pasar yang tersedia baru kalau hanya yang lama-lama saja tidak berkembang” ungkap Don mengingatkan Kris.
Selain produk tenun ikat, Kris juga dihadapkan dengan tugas berat yakni soal Koperasi di mana selama ini sudah begitu banyak kegiatan orang muda yang berjalan di bawah naungan koperasi.
Tugas Kris Ledo adalah, memastikan kelompok-kelompok anak muda ini sehingga koperasi mereka bisa berbadan hukum.
“Ada beberapa mulai dari Bridge Academic yang mengusahakan hortikultura, mereka membuat koperasi, mereka belajar bagaimana memasok produk mereka di pasar, menghitung Price-nya sehingga price, harga mereka bisa pegang’ jelas Don Bosco.
Selain dari Bridge academy ada juga yang dilatih dari dinas PMD P3A yang masuk dalam Nagekeo chicken fam. Dalam pelatihan tersebut, mereka belajar membuat mesin tetas dengan pelatih lokal dari Mbay Dam bernama Nawir. Pesan Bupati Don ini tidak main-main, tugas berikutnya yang harus dituntaskan Kris Ledo adalah bagaimana memastikan pelatihan mesin tetas itu bisa berhasil.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.