Karena itu, lanjut Awaliyah M. Suwetty, untuk mendukung pengobatan medis, civitas academica Prodi D3 Keperawatan Stikes Maranatha Kupang mengadakan pengmas dengan mengajarkan masyarakat tentang pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai terapi komplementer.
Awaliyah M. Suwetty menjelaskan, PTM itu membutuhkan pengobatan yang lama sehingga perlu mendapat dukungan dari sumber lain seperti TOGA. Karena itu, ia menilai masyarakat perlu diberdayakan agar tahu dan mampu memanfaatkan berbagai TOGA yang ada di lingkungan rumahnya untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Sesuai namanya, Bapak/Ibu, komplementer…, terapi ini hanya sebagai pelengkap, bukan menggantikan pengobatan medis. Jadi, Bapak/Ibu tetap melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas,” pesan Awaliyah M. Suwetty di hadapan 50-an masyarakat yang hadir.
Kepala Dusun 3 Oeika, Oni Olibus, menyambut baik kegiatan pengmas tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada Prodi D3 Keperawatan Stikes Maranatha yang selalu melakukan praktik (PKN) di wilayah Baumata Utara, termasuk Dusun Oeika.
Oni Olibus juga bersyukur dengan adanya kegiatan praktik pembuatan minuman herbal dari TOGA. Ia berharap masyarakatnya untuk langsung mendengar, melihat, dan mempraktikkan apa yang disampaikan dosen maupun mahasiswa/i.
“Jangan lupa lakukan di rumah sepulang dari sini. Bahan-bahannya ada di sekitar kita punya rumah, jadi mudah dijangkau. Kalau ada yang belum punya, tolong segera tanam,” kata Oni Olibus sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.