Selanjutnya kegiatan pengmas itu diisi dengan penyuluhan tentang hipertensi dan asam urat. Materi hipertensi disampaikan oleh mahasiswi Desi Banamtuan yang didampingi dosen: Yohana T. Setu, S.Kep.,Ns, M.Kep. Sedangkan materi asam urat disampaikan oleh mahasiswa Orni Mella dan Aryanto Tfukani, serta didampingi dosen: Venida Lakapu, S.Kep,Ns.
Setelah sesi penyuluhan berakhir, giliran Stefani Tefa, S.Kep.,Ns, M.Kep yang memperagakan cara pembuatan TOGA untuk meringankan gejala hipertensi dan asam urat. Stefani Tefa menggunakan bahan yang muda didapatkan di sekitar rumah warga seperti daun seledri, batang serai, kayu manis, jeruk nipis, dan sebagainya.
Dosen alumnus FKp Unair itu menjelaskan sekaligus menunjukkan kepada hadirin cara pembuatannya sejak awal hingga hasilnya dicoba oleh beberapa warga. Selain melakukan demonstrasi langsung, tim pengmas juga memberi kesempatan kepada warga bertanya atau melakukan praktik secara langsung.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA itu diikuti dengan antusias oleh masyarakat setempat. Mereka aktif bertanya dan banyak juga yang membagikan pengalaman tentang penggunaan obat herbal selama ini.
Salah seorang warga yang akrab disapa Mama Sufina, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan itu sangat berguna, karena membuat ia paham manfaat TOGA. Ia mengaku selama ini sering memanfaat TOGA sebagai bahan masak atau dijual di pasar.
“Ternyata TOGA ini bisa juga diolah untuk obat. Pulang ini harus coba, karena saya ini kena hipertensi dan asam urat juga,” tutupnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.