Sudah bukan rahasia umum masyarakat Nagekeo yang hidup dengan budaya Patriarki, kaum perempuan biasanya punya tanggung jawab besar terhadap urusan di dapur termasuk air minum. Menjadi rutinitas setiap hari bagi anak-anak terutama anak perempuan menimba air di kali. Ini dilakukan sebelum dan sesudah jam sekolah.
Seperti yang dirasakan Ritan remaja 16 tahun yang mengaku melewati masa kecil tiada tanpa timba air di kali. Ritan adalah satu dari sekian banyak anak-anak Bo’arebhe dari generasi ke generasi yang merasakan beratnya memikul air dari kali Aesesa ke rumah.
“Kalau timba air itu Kakak, pekerjaan rutin setiap hari saya waktu masih SD dulu. Pernah satu kali Mama pulang kerja dari kebun sore-sore lihat air di tong tidak terus Mama marah, waktu itu saya langsung ajak dengan adik pergi timba air padahal sudah gelap” kenang Ritan.
Layaknya anak perempuan yang mengalami menstruasi di usia remaja, Ritan punya pengalaman buruk ketika mendapatkan haid sementara tidak ada air di rumah. Dia terpaksa membersihkan badannya langsung ke kali.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.