Turut hadir dalam kegiatan panen raya tersebut Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Efraim Muga, Civitas academica Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana, para penyuluh pertanian dan petani yang tergabung dalam kelompok tani yang merupakan demplot percontohan implementasi smart agriculture.
Implementasi program dana padanan tahun 2024 di Nagekeo memiliki lahan Demplot seluas 20 Hektare dengan pembagian lahan dari sekunder 1, 2, dan 3. Adapun jumlah petani dampingan terdiri dari 23 petani dari tiga sekunder tersebut.
Penerapan smart agriculture ini kata Prof Agus Suryanto, sebetulnya menerapkan pola sederhana dalam tata kelola budidaya pertanian termasuk tanaman padi. Petani diajarkan bagaimana menggunakan benih unggul, mengatur tata letak tanah, menggunakan bibit yang masih mudah serta menanam tidak terlalu banyak. “Hal sederhana yang kami terapkan adalah bagaimana memunculkan sifat-sifat fisiologis tanaman itu sendiri, kerana kalau sifat fisiologis kita angkat maka, dengan sendiri produktivitas akan meningkat” papar Prof. Agus.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.