“Faktor berikutnya adalah matahari, jangan sampai tanaman tidak mendapatkan pasokan sinar matahari dengan baik, berdesak-desakan, sehingga harus diatur sedemikian rupa dengan jarak tanam jajar legowo” jelasnya.
Produksi Gabah Meningkat
Implementasi Smart Agriculture oleh kedua lembaga pendidikan tinggi ini mampu memberi dampak positif bagi petani. Para petani mengaku produksi gabah mereka meningkat drastis dari yang sebelumnya hanya berkisar 4 sampai 5 Ton per hektar menjadi 8 sampai 9 ton per hektar. Mikael Polu salah satu pantai yang sawahnya dijadikan sebagai lahan percontohan mengaku bahwa pola jajar legowo yang diterapkan ini hasilnya lebih baik dari yang sebelumnya ditanam dengan jarak yang serampangan.
Kalau saya melihat ada banyak keunggulan, awalnya memang saya ragu karena jarak terlalu jauh, jarak tanam 12 Cm jarak lorongnya 40 Cm ternyata baru 12 HST kita melihat ini luar biasa” ungkap Mikael saat diwawancarai usai panen raya.
Kemudian hal baru yang ia temua adalah bagaimana aplikasi pupuk yang sebelumnya dilakukan dua sampai tiga Minggu setelah tanam, smart agriculture malah menganjurkan satu hari setelah tanam. “Kalau dulu kan kita bisa dua Minggu setelah tanam tapi ini satu hari setelah tanam dan hasilnya kelihatan, bagaimana memacu pertumbuhan padi begitu cepat anakan padi 1 rumpun 50 sampai 60, sampai padi keluar ada yang sampai 254 butir padi” jelasnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.