Setelah menamatkan pendidikan SMP, Dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMUK Syuradikara, Ende. Sukses menyelesaikan pendidikan tingkat SMU, Don kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Merdeka, Malang, Fakultas Hukum. Setelah menyandang gelar Sarjana Hukum Dia pun mencoba mengikuti tes menjadi Hakim.
“Jadi hakim ini adalah panggilan hidup saya, ini sudah jalan Tuhan. Kalau kebanyakan orang ingin jadi pengusaha saya memang ingin sesuatu yang yang lain, berbeda dengan saudara-saudara saya yang lain” ujarnya.
Awal kariernya menjadi Hakim, Dia ditempatkan di pengadilan Negeri Sumba Timur dan selanjutnya dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah di Indonesia hingga pada akhirnya menempati jabatan sebagai Hakim Pengadilan tinggi Surabaya. Kepada Flobamora-News Don membagi pengalamannya saat bertugas menjadi hakim di mana begitu banyak cobaan. Tidak sedikit hakim yang terlibat kasus suap dan lain sebagainya, akan tetapi selama berdinas sebagai wakil Tuhan di Dunia, Dia mampu melewati rintangan itu dengan sampai pada penghujung masa tugasnya.
“Terlalu banyak yang menawarkan godaan-godaan apalagi kalau bertugas di Jakarta, banyak yang kalau liburan tawarkan kunci apartemen di luar Negeri, tiket pesawat dan lain-lain, tapi Puji Tuhan saya lebih memilih untuk pulang kampung kalau liburan daripada menerima tawaran-tawaran itu” ungkap Dia.
Meski lama bertugas di luar daerah, akan tetapi rasa cinta Don Coan terhadap tanah kelahirannya, Ndetunura dan Nagekeo sangatlah besar. Rasa cintanya itu Ia buktikan dengan membangun kembali rumah besar (Sa’o Puu) kedua orang tuanya di Ndetunura beberapa tahun lalu.
“Saya sudah 37 tahun bertugas jadi hakim, selama 37 tahun bertugas di mana-mana saya selalu menyempatkan diri untuk libur pulang Kampung di Ndetunura dan kalau saya pulang libur saya tidak pernah tidur di Ende atau di mana, saya hanya di Kampung, setiap hari pergi mancing, cari siput, sekedar aktifitas masa kecil” tuturnya.
Prihatin dan Ingin Mengabdi Untuk Nagekeo
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
