Setelah pelatihan ini, para peserta akan dibekali dengan peralatan seperti alat menjahit dan alat-alat untuk perbengkelan. Namun, peralatan ini tidak akan diberikan kepada setiap peserta, tapi diberikan kepada kelompok sesuai dengan wilayah masing-masing. Untuk pelatiahn menjahit dibagi menjadi dua kelompok, sedangkan untuk otomotif akan dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan wilayah tempat tinggal para peserta.
“Pelatihan tanpa didukung dengan alat-alat pun akan mubasir. Karena ilmu yang didapat bila tidak dipraktekkan maka akan sia-sia,” ujarnya.
Khusus untuk pelatihan otomotif, Dinas Nakertrans memfokuskan pada kendaraan roda dua saja. Hal ini dikarenakan durasi waktu yang tidak memungkinkan untuk melatih perbengkelan roda empat atau lainnya.
Kendati durasi waktu yang singkat, Sekretaris Nakertrans, Yulita Kali Mau meminta kepada para peserta agar serius dalam mengikuti apa yang disampaikan oleh instruktur. Tujuannya agar apa yang mereka dapatkan selama pelatihan dapat dipraktikkan di dunia kerja nanti.
Randi Bere, salah satu peserta pelatihan menuturkan bahwa melalui pelatihan ini, para peserta bisa life skill dalam menghadapi dunia kerja.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.