Alokasi anggaran tersebut kata Julie Laiskodat lebih difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat sektor pertanian, peternakan dan perikanan yan mana bersentuhan langsung dengan kemaslahatan hidup banyak orang.
“Anggaran yang saya perjuangkan untuk masyarakat itu dalam 5 tahun hampir 150 Miliar, itu awalnya saya merasa kesulitan, karena segitu banyaknya saya bingung mau lempar ke siapa. Nagekeo menyumbang suara untuk saya duduk, tapi saya belum bawa apa-apa ke sini” ucap Dia.
Di sisi lain, tuntutan mekanisme birokrasi yang berjenjang mulai dari daerah kemudian provinsi selanjutnya ke pusat juga menjadi batu sandungan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di parlemen. Oleh sebab itu, keterwakilan anggota DPR sesama partai sangat dibutuhkan.
“Secara politik saya punya mata rantai ada saya punya Kaka Ade di sini, ada progam saya harus proses di Provinsi dulu, dari Kabupaten dulu, sehingga harus ada orang-orang saya di sana. Karena saya tidak tau potensi di sini apa, makanya saya butuh pembisik” pesannya.
Melihat potensi sektor pertanian yang luar biasa di Nagekeo, Julie berharap pentingnya petani ini untuk mulai melirik sektor pertanian baik dalam urusan budidaya tanam, inovasi bibit dan olah pertanian, hingga menggali berbagai usaha bidang pertanian. (Arjuna)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.