Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

ASF Kembali Merebak, Pj Bupati Nagekeo Minta Hentikan Sementara Penjualan Babi di Pasar 

Avatar photo
WhatsApp Image 2024 03 26 at 20.11.39

Kemudian Pj Bupati meminta agar menghentikan penjualan ternak babi di Pasar atau pasar hewan untuk sementara waktu agar memutus mata rantai penularan sampai situasi penyakit dapat dikendalikan dan semua ternak babi.

Produk babi yang akan masuk dari kabupaten dalam wilayah pulau flores ke wilayah Kabupaten Nagekeo harus menyertakan dokumen pengeluaran dan pemasukan ternak (rekomendasi ijin masuk/ijin keluar, Surat Keterangan Asal Ternak dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari daerah asal).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Selanjutnya, pemeriksaan kesehatan hewan, produk hewan dan hasil ikutannya oleh petugas teknis tetap dilakukan, dan jika terindikasi penyakit ASF maka ternak dan produk ternak babi akan dimusnahkan.

Diberitakan sebelumnya, Virus demam babi afrika ini kembali merebak di Kabupaten Nagekeo. Data yang dihimpun dari dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, kasus ASF di Nagekeo berjumlah 131. Rinciannya, Desa Aeramo berjumlah 111 kasus, Desa Nangadhero 16 kasus, dan Kecamatan Boawae 4 kasus.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Clementina Dawo menjelaskan bahwa babi yang mengalami kematian akibat ASF ini tersebar di dua kecamatan yakni Aesesa dan Boawae.

Sejak awal tahun ASF mewabah di Sikka dan Kabupaten Ngada, Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo sudah melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di tempat-tempt umum seperti pasar terutama kepada pedagang yang memobilisasi ternak babi dari maupun ke luar daerah.