drh. Fransiskus X. P. G Bethana, S.Kh menjelaskan bahwa usaha peternak melindungi kandang babi mengunakan kelambu juga baik adanya, meskipun cara tersebut belum terbukti secara ilmiah dalam menangkal penyebaran virus ASF. Kelambu digunakan hanya sebatas menjaga agar lalat tidak bisa masuk ke dalam kandang, sebab lalat merupakan salah satu vektor penyebaran virus ASF.
“Kelihatan lucu tapi bisa juga digunakan artinya usaha karena memang sampai saat ini di seluruh dunia belum ditemukan obat maupun vaksin. Penggunaan kelambu ini intinya lalat tidak bisa masuk, kalau pakai kelambu tapi lalat masih bisa masuk, itu sama saja” jelas drh Fransiskus saat diwawancarai Flobamora-news Minggu (07/04/2024).
Menurut Fransiskus, lalat merupakan salah satu vektor penyebaran ASF yang sudah dikendalikan, sehingga tidak salah jika peternak berupaya melindungi kandang menggunakan kelambu. Lalat mampu mentransmisikan secara mekanis virus ASF. Lalat betina bertelur ribuan telur di luka atau bukaan alami bangkai, dengan larva mulai memakan jaringan segera setelah menetas. Karena virus ASF hadir dalam darah dan hampir semua jaringan dari cairan yang terinfeksi, larva yang sedang makan akan langsung bersentuhan dengan virus.
“Kalau ada babi yang mati karena ASF lalu lalat hinggap di kandang yang masih sehat dan mengenai tempat makan ataupun babi maka dengan sendirinya akan terkena virus” jelas Dia.
Meskipun begitu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo ini menjelaskan, lalat bukan satu-satunya vektor penyebaran virus, masih ada babi hutan, caplak bahkan anjing peliharaan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.