Pribudiarta melanjutkan lebih rendahnya capaian kualitas hidup perempuan daripada laki – laki ditandai dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 yang masih berada pada angka 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Pada bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, perempuan juga masih terbelenggu budaya dan norma yang menempatkan mereka pada pekerjaan rumah atau domestik dibanding pekerjaan sektor publik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 2017 perempuan berada di angka 50,89, sementara laki- laki 82,51. Tidak sampai di situ, ketika perempuan memutuskan untuk bekerja di sektor publik, mereka dihadapkan oleh kebijakan yang tidak responsif gender, seperti diskriminasi saat proses penerimaan pegawai hingga perbedaan upah tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan.
Kita juga tidak bisa memungkiri bahwa akar dari permasalahan tersebut adalah tingkat drop out kaum perempuan di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang tinggi karena perempuan harus berumah tangga, rendahnya pendidikan orang tua tentang pentingnya pendidikan dan apresiasi masyarakat. Maka, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi penting agar memastikan kaum perempuan tetap duduk di bangku sekolah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.