Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Negara Harus Memprioritaskan Genrasi Muda Membangun Bangsa di Era Industri 4.0

Avatar photo
IMG 20190305 WA0002

Mencermati Siklus Revolusi Industri, apa yang dapat kita cermati bersama?
Pasca era Industri 1.0 dan 2.0 terjadi “gap” yang sangat besar dimana “productivity” dan “life standard” antara negara maju dan negara berkembang berbeda jauh (Pritchett, 1997). Hanya negara-negara maju banyak yang diuntungkan dalam rangka pertumbuhan dan pendapatan negara.

Di era 4.0, konsep “VALUE/NILAI” menjadi primadona, didorong oleh kemajuan teknologi, hal ini menjadi vehicle negara-negara berkembang untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju. Saat ini banyak negara-negara berkembang melakukan perbaikan signifikan dan cukup cepat di berbagai aspek.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dua faktor besar yang masih harus dikejar sebagai TANTANGAN oleh para negara berkembang, yaitu aspek “Institutional” dan aspek “Human Resource” (Sri Mulyani, 2019).
Faktor “Institusi” memuat variabel penting, yaitu: peningkatan sinergi & koherensi, birokrasi yang efisien, peraturan yang adapt terhadap market, tata kelola yang andal.
Faktor “Human Resource” menekankan pentingnya: regulasi tenaga kerja yang
Implementatif, human skills yang andal, pendidikan tenaga kerja yang terbaik, dan etika kerja yang benar.

Baca Juga :  Kolaburasi Warga Dan Dinkes Untuk Penanggulangan Masalah Kesehatan

Dalam hal merespon Industri 4.0, beberapa hal yang harus dicermati secara individu dan institusi:
1. “Digitalisasi” adalah la
mampu mendorong
pertumbuhan,
produktivitas dan
konektivitas hingga skala
global. Unicorn baru
mungkin akan hadir
selain yang sudah ada,
dan dapat merambah
sampai berbagai sektor:
health, education,physics,
dll.
2. Menteri Keuangan RI Ibu
Sri Mulyani menekankan
Indonesia memiliki Visi
untuk menjadi Energi
Digital Asia pada tahun
2020. Hal ini tercatat dari
pertumbuhan yang tinggi
dari penggunaan HP dan
Internet hingga saat ini.
3. Konsep 10 Strategi
Making Indonesia 4.0
yang dicanangkan
Presiden Joko Widodo
a. Meningkatkan arus
barang
b. Re-desain zona industri
c. Meningkatkan kualitas
SDM
d. Memperkuat UMKM
e. Menerapkan insentif
untuk investasi teknologi
f. Membangun ekosistem
inovasi
g. Menarik investasi asing
h. Harmonisasi kebijakan
dan peraturan
i. Membangun infrastruktur
digital nasional
j. Menciptakan
sustainability standard