Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BNPB Serahkan Dukungan untuk Penanganan Bencana Tanah Longsor Banjarnegara

Avatar photo
Reporter : Lia Editor: Redaksi
IMG 20240116 094615

“Saya menilai Destana terbaik yang ada di Banjarnegara adalah Desa Dawuan. Destana Dawuan mampu mengkombinasikan ketangguhan masyarakat dengan sektor wisata. Bahkan hasil pendapatan dalam satu tahun bisa mencapai satu miliar rupiah dari pengelola wisata aman bencana,” jelas Lilik.

“Hasilnya pun tidak serta merta digunakan untuk kebutuhan ekonomi masyarakat itu sendiri melainkan juga digunakan untuk mendukung pelatihan tangguh bencana. Salah satu yg terbaik di Indonesia dan terbaik se-Banjarnegara,” ungkap Lilik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

*Apresiasi Kepada BPBD*

Sebelum mengakhiri kunjungan kerja, Deputi Logpal juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi kantor BPBD Kabupaten Banjarnegara yang berada di Jalan Selamanik Nomor 29, Kutabanjarnegara.

Baca Juga :  Kepala BNPB Pimpin Rapat Penanganan Pergerakan Tanah Bandung Barat

Kunjungan ke kantor BPBD itu dilakukan guna memastikan kesiapan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat, melihat operasional Pusdalops BPBD, termasuk meninjau gudang penyimpanan logistik dan peralatan.

Menurut Lilik, BPBD Kabupaten Banjarnegara sudah memiliki protap yang sangat baik. Bahkan BPBD Kabupaten Banjarnegara juga memiliki empat ruang gudang untuk menyimpan seluruh kebutuhan tanggap darurat sesuai pengelompokkan jenis barangnya.

Di samping itu, kendaraan taktis operasional juga lengkap dan terawat, termasuk beberapa kendaraan hibah dari BNPB. Selain dukungan dari pemerintah pusat, BPBD Kabupaten Banjarnegara juga memiliki alutsista yang dibeli menggunakan anggaran daerah. Hal itu dimaknai Lilik sebagai keseriusan tim BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam penanggulangan bencana di sana.

Baca Juga :  Ini Video Penangkapan Pria yang Merusak Ruang Doa di Gereja Katedral Atambua

“Ini yang sangat bagus. BPBD memiliki empat gudang sesuai kriteria jenis barangnya. Kendaraan hibah dari BNPB juga sangat terawat. Saya mengapresiasi keseriusan teman-teman di sini. Dan setiap kali ada bencana, BPBD juga bersinergi dengan lintas OPD termasuk dunia usaha sehingga penanganan bencana dapat dilakukan secara bersama-sama,” kata Lilik.

*Tempat Evakuasi Sementara*

Dari hasil kunjungan kerja peninjauan lapangan wilayah terdampak bencana di Kabupaten Banjarnegara, Deputi logpal BNPB juga berpesan agar pemkab dapat menyiapkan rencana kontijensi terkait penanganan darurat dan pengungsi.

Deputi logpal BNPB berharap kedepannya agar pihak pemkab dapat membuat aturan baku terkait _early warning system (EWS)_ termasuk tempat evakuasi sementara (TES). Jika terdapat tanda-tanda gejala alam yang dapat berpotensi menjadi bencana, masyarakat harus segera mengetahuinya dan menyelamatkan diri sebelum bencana terjadi. Oleh sebab itu, TES harus dimiliki oleh setiap desa untuk penyelamatan dan evakuasi mandiri.

Baca Juga :  Erupsi Lagi, Status Gunung Tangkuban Parahu Kini Menjadi Waspada

“Musim hujan belum selesai. Banjarnegara masih banyak potensi longsor. Harus ada SOP (Standar Operational Procedure) untuk masyarakat. Jadi setiap desa harus menyiapkan TES. Jika ada bencana masyarakat tidak bingung. Harus disampaikan SOP. Misal ada hujan lebat dan bagi mereka (masyarakat-red) yang tinggal di daerah rawan, ayo mengungsi,” pungkas Lilik.

 

Disclaimer:
Artikel Ini Merupakan Kerja Sama Flobamora-News.Com Dengan BNPB . Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab BNPB .